Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas ll A Kota Banjarmasin, saat ini sangat mengkhawatirkan. Karena, kapasitas yang harusnya dihuni hanya 300 orang, sekarang menampung sekitar 2.300 lebih warga binaan dan tahanan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Lapas Kelas II Kota Banjarmasin Imam Setya, saat ditemui jurnalis media center diruang kerjanya, Selasa (7/4/2020).
Menurutnya, lapas Kelas II Kota Banjarmasin merupakan lapas dengan penghuni terbanyak se-Kalimantan. “Bahkan penghuninya saking banyaknya sudah masuk dalam rekor empat besar terpadat di Indonesia dan mengalami over kapasitas mencapai 700 persen. Akhirnya narapidana pun harus tidur berdesak-desakan di dalam lapas,” ungkap Imam.
Meskipun sejauh ini telah terjadi pengurangan narapidana sekitar 200 orang lebih karena mengikuti aturan dari Kementerian Hukum dan Ham terkait wabah Covid-19. Namun, hal itu masih tetap membuat lapas over kapasitas.
“Saya menjadi Kalapas disini baru Januari 2020 tadi, waktu saya masuk itu jumlah narapidananya mencapai 2.600 orang, kalau keluar sekitar 280 orang berarti sisa 2.300,” bebernya.
Hingga, hari terakhir (7/4/2020) siang. Total 296 orang warga binaan telah dibebaskan untuk dipulangkan dan tetap di rumahnya.
“Hari pertama dibebaskan dengan asimilasi ada 15 orang, hari kedua 77 orang, hari ketiga 84, hari keempat 64, dan hari kelima 41 orang dan hari keenam 16 orang,” pungkasnya.
Kemungkinan pihaknya masih akan melakukan pembebasan terhadap beberapa narapidana sesuai edaran Dirjenpas yakni pidananya pendek yang sudah setengah atau masa pidananya 6 bulan atau kurang dari 6 bulan. MC Kalsel/tgh