Berdasarkan Organiasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penyemprotan Disinfektan tidak direkomendasi untuk manusia tetapi diprioritaskan untuk benda mati.
Hal tersebut berdasarkan himbauan oleh Dokter Paru. Karena Disinfektan mengadung bahan kimia yang berbahaya.
Plt, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, Hamidi mengatakan penggunaan cairan disinfektan tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Kandungan bahan baku kimia dapat menyebabkan penyakit berbahaya apabila dilakukan dalam jangka berkepanjangan.
“Disinfektan itu bukan untuk manusia,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/4/2020).
Oleh karena itu, cairan disinfektan dianjurkan hanya disemprotkan pada permukaan atau benda-benda. Karena bahan kimia tersebut bersifat akumulasi sehingga masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan iritasi kulit dan terganggunya saluran pernapasan.
Untuk itu, dalam hal ini pemerintah dan Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah berulang kali memberikan imbauan mengenai pencegahan sebaran Covid-19 yang bisa diterapkan masyarakat secara mandiri. Diantaranya adalah rutin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir serta menjaga jarak satu sama lain.
“Jangan sampai kondisinya ketika selesai Covid-19, masalah lain yang timbul,” ungkapnya.
Hamidi mengimbau agar masyarakat taat pada imbauan mengenai penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. “Dengan mematuhi imbauan tersebut, maka dapat memutus rantai penularan dan masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah apabila tidak memiliki kepentingan yang mendesak,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh