Banjarmasin – Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya untuk meningkatkan wawasan manajemen berusaha, daya kreativitas, daya inovasi, keterampilan teknis sebagai perajin, menjamin jaminan halal produk pangan dan penguatan posisi tawar Industri Kecil Menengah (IKM) bagi masyarakat di Kalimantan Selatan.
Tidak hanya itu, guna meningkatkan kontribusi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Bidang Industri terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Selatan.
Keseluruhan merupakan maksud dan tujuan Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan melakukan Pelatihan Industri Kecil dan Menengah Se-Kalimantan Selatan Tahun 2020 yang dilaksanakan selama lima hari, yakni dari tanggal 16 – 20 Maret 2020.
Pelatihan ini akan dilakukan dibeberapa lokasi di Banjarmasin, ada enam kategori pelatihan yang dilaksanakan pada tahun ini diantaranya yakni, Pertama Pelatihan Wirausaha Baru Berbasis Kerajianan, Kedua Pelatihan Pencelupan dan Pewarnaan Alam Kain Sasirangan, Ketiga Pelatihan Fasilitator Sertifikasi Jaminan Halal, Keempat Pelatihan Teknis Pengembangan Diversifikasi Model dan Desain Anyaman Bambu, Kelima Pelatihan Pembuatan Animasi Produk IKM dan Keenam Pelatihan Pembuatan Aneka Produk Kerajinan Berbasis Kayu.
Sebanyak 143 peserta dari kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan mengikuti Pembukaan Pelatihan ini yang dilaksanakan di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, Senin (16/3/2020). Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi Setda Prov Kalsel, Saiful Azhari sekaligus membacakan sambutan tertulis.
Dalam sambutannya, Gubernur mengapresiasi program kerja Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan yang mewujudkan pemerintah dalam meningkatkan potensi industri kecil dan menengah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Kemudian, Gubernur juga menyampaikan pesan kepada seluruh peserta kiranya dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaiknya.
“Kepada seluruh peserta pelatihan yang hari ini hadir, saya ucapkan selamat mengikuti pelatihan dan jangan sungkan untuk bertanya jika ada hal-hal yang tidak jelas agar pelatihan hari ini dapat berlangsung sukses dan optimal,” pesan gubernur dalam sambutan.
IKM sendiri memiliki peran yang strategis dalam perekonomian Kalsel. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016 – 2021 yaitu “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.
“Untuk lebih meningkatkan peran tersebut, maka perlu diarahkan penumbuhan dan pengembangan IKM agar memiliki tujuan jangka menengah dan jangka panjang yang jelas. IKM Kalsel diharapkan dapat menjadi IKM yang berdaya saing, dan memiliki peran signifikan dalam penguatan struktur industri daerah, disamping juga turut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja,” tambah Gubernur Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyuni berharap kiranya melalui pelatihan ini para peserta dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh sehingga nantinya dapat menjadi peluang usaha.
“Semoga peserta nantinya dapat membuka wirausaha baru, hal ini juga yang dihendaki oleh Gubernur, dimana peserta dapat menciptakan lapangan kerja baru, sebab melalui pelatihan ini tentunya para peserta dapat menekuni bahkan menjadikan profesi,” harap Wahyuni.
Adapun pemateri atau instruktur yang dihadirkan pada pelatihan ini yakni, 1. Sartono dari Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat Jakarta, 2. Normansyah dari Borneo Development Center Sampit Kalteng, 3. Udiantoro dari LP POM MUI Kalimantan Selatan, 4. Arif Wicaksono dan Sugiyono dari Yogyakarta, 5. Sumino daAchmad Gilang dari DH Gallery Yogyakarta, 6. Dyah Nareswaridan Sunaryo dari Yogyakarta dan 7. Susilo Dwi Murwanto dan Andy Hermawan dari Yogyakarta. Mc Kalsel / Fuz