Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menghadirkan seorang pendongeng nasional, Kak Dimas Guslaga guna meningkatkan literasi anak usia dini melalui berdongeng.
Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Wildan Akhyar mengatakan melalui dongeng yang dibawakan oleh Kak Dimas, Dispersip ingin mengenalkan buku kepada anak-anak usai dini.
“Kalaupun mereka belum bisa membaca, setidaknya kita kenalkan dulu, sehingga mereka bisa senang dan cinta dengan buku,” kata Wildan, Banjarmasin, Senin (16/3/2020).
Dengan dongeng, kata Wildan, bisa menumbuhkan imajinasi anak, karena hidup tanpa imajinasi tidak akan menarik.
“Imajinasi itu penting, makanya kita kenalkan buku pada anak-anak usai dini untuk menghidupkan imajinasi mereka melalui dongeng-dongeng,” ujarnya.
Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan bertema Palnam Berdongeng itu, dapat memacu para orang tua agar suka mendongeng untuk anak-anaknya.
“Itu sangat bagus secara psikologis buat anak-anak. Dan disaat kita mendongeng dengan anak, disitu kita bisa sisipkan pesan-pesan moral kepada anak-anak kita,” tukas Wildan.
Sementara itu, Kak Dimas Guslaga mengatakan selain memiliki manfaat sebagai penghibur bagi anak-anak, dongeng juga memiliki manfaat untuk pengobatan psikologis atau traumatik bagi anak-anak.
“Selain menambah minat baca anak, dongeng juga bisa buat menyembuhkan traumatik, tapi harus dilakukan berkali-kali, apalagi bagi anak yang terdampak bencana,” kata Dimas.
Dimas pun mengungkapkan kendala yang dihadapinya ketika mendongeng yakni menjaga atensi anak-anak agar tetap tinggi.
“Sulitnya itu ketika kita harus bisa jaga atensi mereka, apalagi anak-anak TK jangan sampai mereka bete duluan. Untuk menjaga atensi mereka biasanya saya bikin nyaman dulu suasananya, sehingga materi dongeng yang kita bawakan bisa diterima mereka, dan juga durasi mendongeng paling lama sekitar satu jam saja,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml