Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel pastikan akhir tahun 2020 pengerjaan pembangunan jalan tol Banjarbaru-Batulicin akan terhubung.
“Kami pastikan akhir tahun bisa terhubung,” beber Kepala Dinas PUPR Kalsel Roy Rizali Anwar kepada media center di Banjarmasin, Selasa (3/3/2020).
Namun, menurut Roy ada beberapa catatan bahwa yang mereka maksud bukan terhubung seperti jalan tol pada umumnya. Sebab, standar jalan tol kebanyakan menelan biaya hingga Rp100 miliar untuk 1 kilometer.
“Tol ini panjang. Kalau dihitung benar-benar tol nya itu standarnya 1 kilometer Rp100 miliar. Standar jalan tol di Jawa seperti itu. Kalau kita belum sampai ke arah sana. Sambil melengkapi administrasinya dulu,” ungkapnya.
Menurutnya, pembangunan jalan tol Batulicin-Banjarbaru dengan panjang 140 kilometer memang akan menguras banyak anggaran. Diperkirakan pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp14 triliun untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.
Melihat fakta itu, Pemprov Kalsel pun bersikap realistis. Karena pembangunan yang dilakukan sekedar membuka akses jalan dari Banjarbaru menuju Batulicin. “Kemungkinan pusat pun berat. Jadi mungkin harus melibatkan swasta dan itu prosesnya panjang. Tapi uang sebanyak itu, swasta juga pasti berpikir, kembali atau tidak. Perlu kajian-kajian lagi,” tuturnya.
Tetapi, sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi dalam proses pengerjaan jalan tol tersebut. Mulai dari administrasi hingga pembebasan lahan dipastikan sudah terpenuhi. “Secara administrasi, DED, dokumen Amdal, dokumen kawasan hutan pinjam pakai sudah oke semua. Tinggal mendorong saja lagi,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut Roy menjelaskan jalan bebas hambatan itu akan membuat waktu tempuh jauh lebih efisien. “Jika menggunakan ruas jalan nasional, butuh waktu 5 sampai 6 jam jika ingin menuju ke Banjarbaru maupun sebaliknya. Sementara melalui jalan tol ini, masyarakat hanya perlu waktu 2 hingga 3 jam,” tutupnya. MC Kalsel/tgh
