Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menerangkan pasca haul Guru Sekumpul ke-15 pihaknya memprediksikan sampah yang mungkin akan muncul sekitar 700 ton.
“Kita harapkan pasca haul dengan sesegera mungkin Kabupaten Banjar clear kembali. Ada TPA regional yang disiapkan dari Banjarbakula yaitu Batola, Banjarmasin, Banjarbaru, kemudian Tanah Laut juga akan berkontribusi untuk penyelesaian permasalahan sampah,” bebernya kepada awak media usai kegiatan bersih-bersih sampah di kawasan Ruang Terbuka Hijau Demang Leman, Kabupaten Banjar, Rabu (26/2/2020).
Menurutnya, sampah 700 ton ini sebenarnya tidak semuanya masuk Banjarbakula. Karena kabupaten/kota yang ada ternyata juga berminat dengan sampah itu.
Sampah itu sebenarnya ada nilai ekonomisnya. Untuk organik, kabupaten banjar sendiri akan mengumpulkan di lubang-lubang yang sedang dibangun. Kemudian dari banjarmasin, mungkin juga akan dimasukkan di tempat daur ulang mereka.
“Memang sampah itu ada nilai ekonomisnya. Kalaupun itu tidak cukup mau tidak mau ada transporter biaya dan lain-lain. TPA regional sangat terbuka, untuk itu kami membuka diri untuk sampah pasca haul guru sekumpul,” ujarnya.
Terpisah, Kepala DLH Banjar, Boyke W Tristiyanto mengatakan pihaknya dari kabupaten Banjar sendiri, telah menyiapkan lubang khusus di RTH Demang Leman untuk menimbun sampah organik.
“Sebelum diproses sampah akan dipilah berdasarkan jenis pengolahannya. Sampah organik kita buang disini. Kemudian ditutup dan tanahnya bisa subur dalam 3 bulan,” tuturnya. MC Kalsel/tgh