Uji Fungsi sarana air minum dan sanitasi Program Pamsimas TA. 2019 di Kabupaten Banjar telah dilakukan secara bertahap sejak minggu III-IV bulan Desember 2019 oleh Tim Fasilitator – Senior Fasilitator serta Tim ROMS Pamsimas Kabupaten Banjar.
Kali ini kegiatan Uji Fungsi dilakukan kembali dengan melibatkan Tim Pamsimas secara lebih besar dan lengkap baru – baru ini di desa Pamsimas yaitu desa Tambak Baru Ulu Kecamatan Martapura.
Kepala Desa Tambak Baru Ulu, Syaipulah Rahman mengatakan hingga hari ini kurang lebih 100 sambungan yang terdiri dengan 400 jiwa ditahap pertama sudah disalurkan, sekarang masyarakat sudah dapat mengkonsumsi air bersih dari saluran pamsimas ini.
Sebelum adanya Pamsimas, masyarakat Desa Tambak Baru Ulu terpaksa harus meminum air keruh yang berkadar ecoli tinggi, bersumber dari suplai air di Riam Kiwa dan mengalir hingga ke sungai Martapura, tambahnya.
“Pamsimas sistem berplat baja, hasil inovasi Muamar,seorang Kepala Desa, dimana hasil temuannya ini sudah merambah keluar daerah, sepert Sumatra dan Papua,” ujarnya belum lama ini.
Warga yang menikmati aliran air dari Pamsimas ini hanya dipungut biaya sebesar Rp4000,00 permeter kubik. Sedangkan uang dari hasil pembayaran yang terkumpul akan digunakan untuk biaya operasional dan perawatan serta pengembangan Pamsimas kedepanya.
“ Di Desa Tambak Baru Ulu ini sebenarnya ada 359 kepala keluarga. Semuanya akan dialiri air dari program pamsimas, namun secara bertahap,” ungkapnya.
Sementara itu Kabid Cipta Karya PUPR Banjar Irwan Jaya, mengemukakan bahwa pembangunan insfratuktur untuk tandon air di Desa Tambak Baru Ulu, diharapkan bisa bermanfaat dan mengubah prilaku warga yang memanfaatkan air sungai sebagai kebutuhan sehari hari.
“Kita dari pemerintah daerah telah memasangkan sambungan untuk 100 rumah warga. Semoga bisa menjadikan sumber pendapatan tersendiri bagi desa, dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan masyarakatnya,” ucapnya.
Dikesempatan yang sama PC ROMS Pamsimas Provinsi Panca Bagus Amaliyanto berpesan salah satu titik kritis dalam keberlanjutan sarana adalah aspek finansial/keuangan, sebagus apapun sarana yang dibangun manakala tidak ada iuran atau dibawah BOP (Biaya Operasional dan Pemeliharaan), suatu saat akan mengalami atau resiko sarananya tidak berfungsi, bagaimana bayar listrik untuk menghidupkan mesin pompa dll, termasuk ada masa atau umur pakai terhadap sarana seperti pipa dan asesorisnya.
“Semoga seluruh sarana SPAMS terbangun tetap berfungsi baik dan dimanfaatkan oleh masyarakat, adanya pemeliharaan dan pengembangan dalam upaya meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk meminimalisir resiko stunting dan sejumlah resiko penyakit lainya terkait air dan lingkungan,” katanya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Pembina dan pelaku Program Pamsimas di tingkat Kabupaten H. Irwan Jaya, ST, MT selaku Kabid Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Banjar didampingi oleh anggota DPMU (Distrik Project Management Unit), Satker-PIP, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), Pakem (Panitia Kemitraan), termasuk Tim ROMS Kabupaten maupun ROMS Provinsi PC dan Tenaga Ahli, serta Pembina dan pelaku Program Pamsimas di tingkat Provinsi PPMU (Provincial Project Management Unit), Balai Prasarana Permukiman Wilayah. MC Kalsel/tgh