Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,57 persen pada Desember 2019 atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,35 pada November 2019 menjadi 140,15 pada Desember 2019.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, Diyah Utami, inflasi Kota Banjarmasin Desember 2019 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran seperti bahan makanan sebesar 1,10 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen, kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,30 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan, lanjutnya, yakni kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, disusul kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,14 persen.
“Beberapa komuditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan gabus, telur ayam ras, ikan bakar, dan ikan nila. Sementara komoditas yang mengalami penurunan dengan andil deflasi tertinggi antara lain bahan bakar rumah tangga, ikan kembung, daging ayam ras, cabai merah dan ikan asin telang,” kata Diyah, Banjarbaru, Kamis (2/1/2020).
Ditambahkannya, untuk kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,08 persen.
Lebih jauh Diyah mengungkapkan, di Tanjung yang merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Selatan, turut terjadi inflasi sebesar 0,05 persen pada Desember 2019 atau terjadi kenaikan IHK dari 136,73 pada November 2019 menjadi 136,80 pada Desember 2019.
“Di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi selama bulan Desember 2019 antara lain, ikan nila, telur ayam ras, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan ikan mas,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml