Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar Peringatan hari ibu ke-91 Tahun di Siring 0 Km Banjarmasin, Minggu (8/12/2019). Kegiatan dihadiri ribuan peserta terdiri atas unsur, anggota PKK, Kwarda, anggota Bhayangkari, dinas terkait, mahasiswa, pelajar dan masyarakat setempat.
Sebelum kegiatan tersebut dimulai para peserta mengikuti jalan sehat keluarga sejauh 2,5 Km, senam massal sajojo maumare, senam beras kuning dan germas fun run.
Dalam kegiatan ini juga para peserta dapat mengunjungi stand tes kesehatan gratis, donor darah dan stand bazar murah yang telah disediakan panitia.
Dalam sambutan Gubernur Kalsel yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Kalsel, Siswansyah mengatakan peringatan hari ibu (PHI) setiap tahunnya dilaksanakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan, kaum ibu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam penyelenggaraan pembagunan nasional dan daerah.
“Tahun ini PHI dikemas dengan sedikit berbeda, peringatan kali ini diharapkan menyentuh kalangan milenial dan influencer muda agar dapat menyampaikan pesan penting peringatan hari ibu ke berbagai kalangan,” ungkapnya.
Oleh karena itu PHI tahun ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” tema ini diharapkan dapat menginsipiarasi para pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah untuk terus berkomitemen meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.
“Karena Perempuan sebagai pilar peradaban bangsa harus terhindar dari pelakuan diskriminatif, kekerasan dan bersama-sama kaum laki-laki melaksanakan baktinya terhadap keluarga, bangsa dan negara indonesia,” ucapnya.
Untuk itu momentum peringatan hari ibu ke-91 memilikii arti nilai-nilai warisan luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda untuk mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan serta tekad untuk mewujudkan perdamaian yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pengamalan pancasila.
Semoga setelah PHI ini, tidak ada lagi yang berpikir bahwa kesetraan gender itu hanya milik perempuan tetapi juga merujuk seluruh komponen masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
“Mari bersama kita tingkatkan pembangunan ketahanan keluarga untuk kesejehteraan bangsa. Kalau perempuan baik maka negara menjadi sejahtera. Akan tetapi kalau perempuan rusak maka negara akan menjadi hancur,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalsel, Husnul Hatimah mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap peran dan kedudukan kaum perempuan Indonesia dalam upaya meningkatkan keutuhan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui peningkatan kualitas peran sertanya baik peran pribadi, mandiri, maupun organisasinya dalam berbagai aktivitas pembangunan. MC Kalsel/tgh