Kelapa Sawit Untuk Kelanjutan Pembangunan Hutan Lestari

Pembukaan Focus Groud Discussion (FGD) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Dalam Membangun Hutan Lestari di ruang rapat Aberani Sulaiman Banjarbaru, Jum’at (6/12/2019). MC Kalsel/tgh

Percepatan pembangunan pada subsektor perkebunan saat ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat. Karena peran serta semua pihak berkaitan dengan pengembangan perkebunan sangat diperlukan khususnya untuk perkebunan kelapa sawit.

“Sawit mempunyai peran penting di Kalsel dari segi pendapatan daerah. Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan penyumbang devisa nomor dua setelah sektor tambang,” ucap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kalsel, Hanifa Dwi Nirwana pada saat menyampaikan sambutan tertulis Gubernur Kalsel pada acara Focus Groud Discussion (FGD) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Dalam Membangun Hutan Lestari di ruang rapat Aberani Sulaiman Banjarbaru, Jum’at (6/12/2019).

Menurutnya, Kalsel termasuk salah satu daerah yang berpontensial untuk perkebunan kelapa sawit. Kondisi alam iklim sangat cocok untuk tanaman kelapa sawit.

“Luas area sawit untuk saat ini mencapai 424.932 hektar terdiri dari perusahaan besar swasta seluas 313.643 Ha, perusahaan besar negara seluas 6.489 Ha, dan sebanyak 104.800 Ha diusahakan oleh rakyat dengan total produksi lebih dari 1,1 juta ton CPO,” ungkapnya.

Sedangkan perusahaan kelapa sawit yang ada sebanyak 90 perusahaan dan jumlah pabrik CPO sebanyak 39 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 59.435 orang

“Pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kalsel harus diperhatikan kaidah pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Hal ini menjadi sangat penting sehingga pertemuan hari ini sangatlah bermanfaat untuk mensinergikan kelapa sawit berkelanjutan dalam pembangunan hutan lestari.

Oleh karena itu diharapkan para peserta dapat memberikan masukan – masukan dari pemangku kepentingan dan instansi terkait agar pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai secara sinergis dan terintegrasi dengan subsektor lainnya seperti kehutanan, pertenakan, industri dan lainnya.

“Saya ingin perkebunan dapat menjadi yang terdepan secara berkualitas serta dapat berkelanjutan dan berdaya saing,” harapnya.

Saat ini pemerintah juga terus mendorong ketentuan atau aturan yang dilakukan dapat memajukan perkebunan kelapa sawit dan mensejahterakan petani diantaranya penerapan Sustainable Palm Oil (ISPO).

Dikatakan Hanifah salah satu komitmen bersama yang dapat dilakukan yaitu melaksanakan pembukaan lahan dengan tanpa membakar lahan area perkebunan, serta berperan aktif dalan pencegahan pembakaran lahan dan kebun. Selain itu peningkatan sumber daya manusia, sarana prasarana, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Juga bekerjasama dengan pengendalian api kab/kota dan kelompok tani. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan