Upaya pengurangan sampah plastik bukan hanya digaungkan oleh Pemerintah Daerah, namun juga dilakukan oleh berbagai organisasi di Banjarmasin.
Kali ini, Pemerintah Kota Banjarmasin bersama Yayasan Borneo Kompas Hijau dan PT Adaro Indonesia Representatif Banjarmasin mengajak kaum milenial untuk menggaungkan upaya pengurangan sampah plastik di Kota Banjarmasin melalui Diskusi Publik dan Kampanye Lingkungan di Siring Balaikota, Selasa (3/12/2019).
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin telah memulai upaya pengurangan sampah plastik sejak tahun 2106.
Orang nomor satu di Kota Banjarmasin tersebut juga menyambut baik partisipasi generasi milenial untuk mengurangi sampah plastik di kota seribu sungai.
“Saya berpesan kepada generasi milenial di Banjarmasin agar bijak menggunakan plastik, kehadiran generasi milenial menjadi energi tambahan bagi Pemerintah Kota untuk terus menggaungkan upaya pengurangan sampah plastik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Borneo Kompas Hijau, Indra Gunawan mengatakan melalui diskusi dan kampanye lingkungan tersebut pihaknya ingin membangun kebiasaan hidup positif yang ramah lingkungan kepada generasi milenial di Banjarmasin.
Ia juga ingin mengajak kaum yang disebut bonus demografi tersebut untuk menggaungkan upaya pengurangan sampah plastik secara online.
“Dengan gerakan berbasis online bersama generasi milenial ini diharapkan gerakan kaum milenial Banjarmasin bebas sampah plastik ini tidak terbatas oleh ruang dan waktu,”jelasnya.
Di tempat yang sama, perwakilan PT Adaro Indonesia Representatif Banjarmasin, Ismail menjelaskan bahwa suatu gerakan akan menjadi hambar jika tidak digaungkan.
Ismail menilai bahwa generasi milenial merupakan pilihan yang tepat untuk menggaungkan gerakan pengurangan sampah plastik yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Disini generasi milenial tidak hanya menjadi objek tapi juga menjadi subjek untuk mengkampanyekan gerakan bebas sampah plastik secara online,” ujarnya.
Ditambahkannya, suatu gerakan akan terhenti jika hanya pejabat publik yang menghendaki sementara masyarakat tidak melakukan tindak lanjutnya.
“Tapi kami yakin sinergi antara pemerintah dengan teman-teman pegiat lingkungan, LSM dan masyarakat bisa mengembangkan gerakan ini menjadi gerakan yang masif,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml