
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin melaksanakan Monitoring dan evaluasi Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) di Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Kamis (28/11/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri para kader, Camat, Kepala Desa, perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Kalsel serta kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalsel Zulkifli.
Dalam sambutannya, Zulkifli mengatakan standar keamanan pangan di desa masih belum ada. “Dimana standarnya, baik secara nasional maupun internasional belum ada,” katanya.
Bahkan, Kata Zulkifli masyarakat setempat belum cukup bahagia, karena masyarakat pedesaan pangannya kurang memadai hanya makan singkong dan lainnya. “Jadi, hal ini membuat standar gizi belum memenuhi standar-standar nasional,” ujarnya.
Untuk itu dengan adanya gerakan keamanan pangan desa akan bisa mendorong masyarakat mengetahui sesungguhnya bagaimana keamanan pangan itu menjadi standar-stadar mereka.
“Keamanan juga mempengaruhi terhadap kualitas makanan itu sendiri dan akan mempengaruhi pertumbuhan dari pada masyarakat sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu pihaknya sangat berkepentingan agar sumber daya manusia yang ada di desa maupun kota agar akses bisa memadai dalam keamanan pangan.
“Alhamdulillah BPOM telah melaksanakan program keamanan pangan di Kalsel,” paparnya.

Zulkifli mengharapkan arah kedepannya agar keamanan pangan ini merata harus dibarengi dengan mudahnya akses masyarakat kepada informasi, dengan cara pemerintah daerah meupayakan pembangunan BTS di beberapa desa.
“Dengan cara pembangunan BTS masyarakat desa mampu mencari informasi hal-hal berkaitan dengan keamanan pangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasubdit Peningkatan Peran Pemda Direktorat Pemberdayaan Masyarakat da Pelaku Usaha, Badan Pom RI, AA. Nyoman mengatakan tujuan GKPD adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa di bidang keamanan pangan, mendorong kemandirian masyarakat desa melakukan pengawasan keamanan pangan, menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi desa malalui program keamanan pangan desa.
“Tahun 2016 yang lalu sudah dilaksanakan gerakan keamanan pangan desa, dimana ini adalah salah satu dari kegiatan New Inisiative Badan POM untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu untuk memastikan program keamanan pangan di desa/kelurahan dengan dilaksanakan secara berkelanjutan. “Kami ingin memantau dan memastikan sejauh mana tindak lanjut kegiatan ini dilakukan desa/kelurahan yang mendapat intervensi,” ungkapnya.
Selain itu, Nyoman mengharapkan keberlanjutan program tetap terjaga utamanya bagi pelaksana ditingkat desa/kelurahan. “Diharapkan komitmen dan motivasi tetap kuat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan itu tujuan yang sebenarnya,” tegasnya.
Nyoman menegaskan masing-masing desa yang telah diintervensi memiliki kader handal yang telah dilatih sehingga sadar akan pentingnya ketahanan pangan.
“Setiap desa yang sudah kita intervensi sudah ada kader keamanan pangan ada dari guru, Karang Taruna, Pramuka dan lain-lain”. tutupnya. MC Kalsel/tgh