Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kalsel, Husnul Hatimah mengatakan tingginya kekerasan rumah tangga di Kalsel menjadi sorotan bagi semua pihak.
“Untuk itu upaya pencegahan KDRT terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Kementerian PPA, Dinas PPA Kalsel dan unsur SKPD terkait dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujar Husnul usai acara Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sejak dini di Banjarbaru, Jum’at (22/11/2019).
Menurut, Husnul berdasarkan data simponi DPPPA Kalsel kekerasan KDRT di Kalsel dari Januari sampai Oktober 2019 kasus kekerasan sebayak 188 kasus yang terlapor. “Dari 188 kasus, 66 persen terjadi dilingkungan rumah tangga, ” katanya.
Lanjut Husnul menerangkan dari 188 kasus, sebanyak 214 yang mengalami kekerasan 2019, 135 korbannya merupakan anak-anak. Sementara 65 kasus, merupakan perempuan. Sedang 14 sisanya, laki-laki.
“Dari data tersebut dapat disimpulkan, perempuan dan anak masih menjadi korban utama dalam tindak kekerasan,” terangnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Fathur Rahman mengatakan permasalahan KDRT ini menjadi permasalahan utama di Kalsel karena pernikahan dini, kasusnya cukup banyak.
“Dengan sosialisasi ini mudah-mudahan dari siswa, mahasiswa, pasangan muda agar bisa memahami pentingnya pencegahan KDRT ini,” ujarnya.
Fathur Rahman mengharapkan yang ikut sosialisasi ini bisa menerangkan kepada teman-temannya kepada, keluarganya bahwa KDRT ini sumber masalah yang harus ditangani bersana. “Karena pondasi keluarga harus kuat, kalau ada KDRT akan merusak semuanya,” Pungkasnya. MC Kalsel/tgh