Dinas Sosial Kalimantan Selatan menggelar Peringatan Hari Disabilitas Internasional dengan tema Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul di Siring 0 Km, Banjarmasin, Jumat (22/11/2019).
Kegiatan diawali dengan jalan santai bersama dengan penyandang disabilitas yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel, Raudhatul Jannah.
Sahbirin Noor mengatakan, sebagai komitmen dalam memperjuangkan hak-hak disabilitas di masa pemerintahannya, Pemprov Kalsel telah mengeluarkan Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.
Sahbirin menginginkan penyandang disabilitas mendapat hak atau akses yang sama di segala bidang, baik pendidikan, ekonomi, lapangan pekerjaan maupun olahraga.
“Saya menginginkan penyandang disabilitas mendapat akses yang sama, baik akses pendidikan, akses ekonomi, akses lapangan pekerjaan, akses olahraga dan akses apapun yang berhubungan dengan kehidupan mereka,” ujar Sahbirin.
Menurut Sahbirin, Peringatan Hari Disabilitas Internasional tersebut diselenggarakan sebagai bentuk nyata perhatian dan kepedulian masyarakat dan Pemprov terhadap penyandang disabilitas di Kalimantan Selatan.
“Cukup banyak program dan regulasi yang berpihak terhadap penyandang disabilitas. Bahkan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyandang disabilitas mengalami perubahan dan penyempurnaan,” ungkap Sahbirin.
Sahbirin menyadari bahwa menangani penyandang disabilitas bukan tugas yang ringan. Namun hal tersebut bukan alasan untuk tidak memenuhi hak-hak mereka, yang secara nyata dilindungi oleh perundang-undangan.
“Membiarkan penyandang disabilitas dalam permasalahannya, sama artinya kita melakukan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), dan mengingkari nurani kemanusiaan yang kita miliki,” jelas Sahbirin.
Maka dari itu, seluruh jajaran pemerintahan tidak boleh tinggal diam dan harus bergerak maju untuk mengoptimalkan hak-hak yang seharusnya dinikmati oleh penyandang disabilitas.
“Melalui peringatan ini, semoga kita semua dapat menyatukan gerak dan kegotong-royongan, menumbuhkan kesadaran untuk merangkul penyandang disabilitas dalam menikmati kehidupan yang lebih baik,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kalsel, Siti Nuriyani menyampaikan kegiatan diikuti 160 penyandang disabilitas disertai 32 pendamping dari Sekolah Luar Biasa (SLB), organisasi sosial penyandang disabilitas, organisasi keolahragaan penyandang disabilitas, dan Pelayan Panti Iskaya Banaran.
Dalam rangka rehabilitasi sosial penyandang disabilitas selama tahun 2019, Nuriyani menerangkan Dinas Sosial telah melaksanakan dan mengkoordinasikan beberapa program kegiatan di seluruh Provinsi Kalimantan Selatan dengan berbagai sumber pendanaan.
“Berbagai kegiatan program sosial bagi penyandang disabilitas ini diharapkan dapat memberikan bantuan kemudahan bagi penyandang disabilitas kita, harapan kedepan kualitas dan kuantitas program kegiatan ini dapat terus bertambah sehingga akan lebih banyak memberi berkah dan manfaat bagi saudara kita,” tutupnya. MC Kalsel/scw