Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen Peringatan Hari Besar Islam, Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan menggelar kegiatan Baayun Maulid dengan tema lestarikan tradisi berharap berkah Nabi, di museum Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kamis (14/11/2019).
Kegiatan diawali dengan lantunan syair maulid yang disenandungkan oleh grup habsy maulid dari Pondok pesantren Gutung Manggis, Banjarbaru yang dipimpin oleh KH. Ahmad Fahmi Zamzam.
Fungsional Pamong Budaya Ahli Madia museum Lambung Mangkurat, Dwi P. Sulaksono mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 146 peserta terdiri 58 laki-laki dan 88 perempuan dan diikuti dari tiga daerah yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.
“Menariknya dalam baayun maulid ini, semua ayunan diberikan sejumlah pernak – pernik terutama kain kuning serta hiasan janur yang sudah berbentuk dan menggantungkan beberapa kue, bahkan ada yang menyalakan dupa untuk pewangi dan ada pula bunga melati dan kenanga yang menjuntai pada sejumlah tali ayunan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sulaksono mengatakan untuk tahun ini ada penurunan jumlah peserta. “Dari target yang diinginkan 200 ternyata yang hadir cuma 146 peserta,” ungkapnya.
Selain itu, dalam baayun maulid peserta tertua pada tahun ini berusia 74 tahun. Peserta ini berasal Martapura, bernama Rosinah sedangkan peserta yang termuda Muhammad Safaraz Mekka Nugraha masih berusia 11 hari.
“Diharapkan dengan baayun maulid ini dapat memperkenalkan dan mewariskan nilai – nilai budaya Banjar kepada generasi muda sehingga tradisi – tradisi yang baik seperti ini tidak punah oleh perubahan zaman,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh