Memasuki tahun ke-3 gerakan revolusi hijau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan semakin serius dan berkomitmen dalam pelaksanaannya.
Keseriusan tersebut ditandai dengan penanaman serentak yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel dan kabupaten/kota dengan mengajak ribuan generasi milenial.
“Selama tiga tahun ini Pemerintah Provinsi Kalsel sangat serius untuk mengembalikan fungsi hutan dan keseimbangan lingkungan dengan gerakan menanam pohon, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menanam dan merawat pohon, termasuk juga para generasi milenial,” kata Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada pembukaan Kick Off Penanaman Serentak dalam rangka Pemulihan Daerah Aliran Sungai, di Kabupaten Banjar, Jum’at (25/10/2019).
Sebagai generasi penerus bangsa, lanjutnya, keterlibatan generasi milenial dalam gerakan menanam pohon serentak tentunya sangat diperlukan.
“Keterlibatan generasi muda sangatlah penting, ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai Banua kita, selain itu juga mengajarkan kepada mereka betapa pentingnya menanam dan merawat pohon di Banua,” ujar Sahbirin.
Lebih jauh, Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel juga mengajak seluruh elemen masyarakat Kalsel untuk menyatukan semangat dan tekad sukseskan gerakan revolusi hijau di Kalsel.
“Murnikan tekad kita, satukan langkah bergerak bersama menanam, menanam, dan menanam untuk anak cucu kita,” pesan Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Hanif Nurofiq menjelaskan Pemerintah Provinsi Kalsel bersama Pemerintah Kabupaten/Kota menanam 2 juta pohon secara serentak.
“Hari ini kita melakukan penanaman pohon secara serentak di Kalsel dengan total luas lahan penanaman sekitar 20 hektar, adapun bibit pohon yang ditanam hari ini yaitu karet okulasi, kemiri, jengkol, rambutan, jeruk, trambesi, mahoni, dan meranti,” kata Hanif.
Hanif menerangkan, pohon-pohon tersebut dipilih karena memiliki nilai ekonomi, tujuannya untuk membangun hutan yang berorientasi profit.
“Kita ingin membangun hutan berorientasi profit tidak hanya cost center saja, sehingga bisa menjadi tulang punggung ekonomi. Kita ingin pacu kontribusi hutan terhadap perekonomian Kalsel setinggi-tingginya,” beber Hanif.
Ditambahkanya, gerakan ini juga termasuk dalam gerakan revolusi hijau yang dicanangkan oleh Gubernur Kalsel. “Sejak dicanangkan oleh Gubernur Kalsel, kita telah menanam dengan total luas lahan 60 ribu hektar sepanjang tahun 2019 ini,” tukasnya.
Penanaman serentak dalam rangka peringatan Gerakan Nasional Pemulihan DAS tahun 2019 ini dilakukan di 11 Kabupaten/Kota se-Kalsel yang berpusat di Kabupaten Tanah Laut diikuti Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tapin, Balangan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Kota Banjarbaru. MC Kalsel/Jml