Pemerintah Kalimantan Selatan menggelar Launching Dokumen Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan /Sustainable Development Goals (RAD TPB/SDGs) Tahun 2018-2021 di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Senin (14/10/2019).
Kegiatan dibuka dengan pemukulan gong oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang disaksikan langsung oleh jajaran kepala SKPD lingkup Kalsel, Wali Kota dan Bupati se-Kalsel, serta Kepala Bappeda se-kabupaten/kota.
Menurut Sahbirin, pembangunan berkelanjutan adalah komitmen global dan nasional yang memiliki 17 tujuan dengan 169 target, dan 241 indikator yang merupakan penyempurnaan tujuan pembangunan milenium yang telah berakhir pada tahun 2015 lalu.
“Jadi konsep pembangunan berkelanjutan ini berupaya menjamin bahwa pelaksanaan pembangunan harus melihat berbagai faktor agar mampu meningkatkan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya,” kata Sahbirin.
Sahbirin melanjutkan, sebagai provinsi yang tengah gencar melaksanakan pembagunan, Kalimantan Selatan sangat berkomitmen untuk mengintegrasikan TPB/SDGs ke dalam pelaksanaan pembangunan.
“Hal ini sudah kita tuangkan ke dalam dokumen perencanaan seluruh SKPD Pemerintah Kalimantan Selatan,” ungkap Sahbirin.
Dalam kesempatan tersebut Sahbirin juga menuturkan beberapa target spesifik TPB/SDGs sudah selaras dengan 13 prioritas pembagunan daerah Kalimantan Selatan. Sampai saat ini, upaya untuk mencapai target TPB/SDGs di Kalimantan Selatan untuk beberapa sektor sudah cukup baik.
“Hasil tersebut bisa dilihat dari menurunnya tingkat kemiskinan penduduk di Kalimantan Selatan selama periode 2006-2019. Maka Kalimantan Selatan adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di pulau Kalimantan,” tutur Sahbirin.
Oleh karena itu lanjutnya, tren positif tersebut harus dijaga, daerah yang memiliki kantung-kantung kemiskinan harus didata dengan baik dan diberikan perlakuan khusus, sehingga program – program pengentasan kemiskinan benar-benar tepat sasaran.
Selain itu Ia juga menjelaskan terkait upaya penguatan pangan, Pemerintah Kalimantan Selatan sudah melakukan upaya khusus agar kebutuhan pangan penduduk dapat terpenuhi dengan mengoptimalkan lahan rawa.
“Jika lahan rawa dapat dimanfaatkan secara optimal maka akan semakin meningkatkan kontribusi ketersediaan pangan di Kalsel. Ini tentu akan berkorelasi dengan upaya penurunan permasalahan gizi dan stunting yang sampai saat ini masih cukup tinggi di Kalimantan Selatan,” beber Sahbirin.
Di sisi lain, pada sektor pendidikan partisipasi masyarakat juga meningkat pada seluruh jenjang dan jenis pendidikan. “Sebagai upaya meningkatkan partisipasi sekolah, provinsi maupun kabupaten/kota telah membangun beberapa fasilitas pendidikan untuk menunjang pembelajaran bagi siswa siswi,” lanjut Sahbirin.
Namun Sahbirin juga mengakui, masih banyak sekali tantangan dan hambatan dalam mewujudkan pembagunan yang berkelanjutan. Hal itu menurutnya harus menjadi motivasi dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Keberhasilan maupun hambatan dalam mencapai tujuan pembagunan harus terus menjadi pelecut semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” jelas Sahbirin.
Sahbirin berharap dengan diluncurkannya Rencana Aksi Daerah TPB/SDGs dapat memberikan gambaran lebih jelas lagi tentang proses kemajuan pembangunan di Kalsel untuk kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil pembagunan nasional maupun global.
“Sinergi dan koordinasi serta penguatan komitmen antar pemangku kepentingan diharapkan semakin kuat untuk pembagunan berkelanjutan di Kalimantan Selatan agar tercapai dengan baik, tepat sasaran serta mensejahterakan masyarakat di daerah yang kita cintai ini,” tutup Sahbirin .MC Kalsel/scw