Lintas sektor terkait seperti Dinas Kesehatan, BPBD, Bappeda, TNI/Polri akan mendiskusikan deteksi dini kemungkinan terjadinya musim hujan yang berdampak pada munculnya penyakit.
“Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang menginginkan agar tetap siaga di musim hujan untuk bisa mencegah terjadinya penyakit, maka dari itu sudah harus dipersiapkan di musim kemarau ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, M Muslim kepada sejumlah wartawan usai membuka Pertemuan Kolaborasi Pengendalian Krisis dan Kejadian Luar Biasa Tingkat Provinsi Kalsel di hotel Roditha Banjarmasin, Kamis (10/10/2019) sore.
Menurut Muslim, ancaman yang harus dicegah di musim hujan adalah banjir yang berdampak menimbulkan diare.
“Kami kurang lebih 2 bulan ini sudah menyusun strategi pengendalian melalui sistem pengendalian termonitoring terkolaborasi dengan sektor-sektor terkait,” ujarnya.
Ditambahkannya, Dinkes Kalsel menyiapkan ruangan untuk dijadikan ruangan kontrol atau ruangan kendali.
“Ruangan tersebut nantinya akan ada display yang dapat dipantau terjadinya krisis kesehatan serta tenaga kesehatan sudah disiapkan untuk upaya-upaya pencegahan tersebut,” ucapnya.
Muslim menjelaskan, saat ini Dinkes Kalsel juga menyiapkan satu mobil ambulance untuk daerah yang sulit dijangkau. Selain itu, Dinkes juga akan menyiapkan sarana komunikasi untuk daerah yang sulit dijangkau seperti radio.
“Untuk mengendalikan radio ini kita akan menyusun aplikasi yang disebut dengan pengendalian krisis dan tanggap darurat kesehatan,” cetusnya.
Koordinator Satuan Tugas Krisis Kesehatan Dinkes Kalsel, Rina menambahkan pertemuan tersebut bertujuan agar terlaksananya kewaspadaan dan penanganan krisis kesehatan bagi Dinas Kesehatan Provinsi, Kab/Kota dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan secara cepat, tepat, menyeluruh dan terorganisir.
Pertemuan yang diselenggarakan tanggal 10-12 Oktober 2019 tersebut dihadiri 65 peserta dari Dinas Kesehatan, BPBD, Bappeda, TNI/Polri serta sektor terkait lainnya. MC Kalsel/Ar