Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kalsel menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar Bela Negara Resimen Mahasiswa Suryanata Provinsi Kalimantan Selatan di Lapangan Rindam VI Mulawarman Banjarbaru , Rabu (25/9/2019).
Upacara pembukaan pelatihan tersebut dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Gusti Shahyar selaku pembina mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Dalam sambutan Gubernur yang dibacakannya, Gusti Syahyar mengatakan bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, karena itu penting untuk mengetahui dan mengerti tentang bela negara serta memahami apa dan dimana kedudukan dalam hal pertahanan negara.
Lebih lanjut disampaikan bahwa bela negara memiliki arti luas, tidak hanya diartikan dengan mengangkat senjata atau berperang. Apa yang kita kerjakan atau lakukan sehari-hari pun bisa dinilai sebagai bela negara sepanjang pekerjaan kita bermakna positif dan bermanfaat.
“Jadi, kita bekerja atau mengabdi kepada negara baik sebagai seorang guru, PNS, dokter, bidan, petugas kesehatan, petani, buruh, dan lainnya jika didasari atas pengabdian dan kecintaan terhadap tanah air maka kita sudah melakukan bela negara,” katanya.
Oleh karena itu, melalui pelatihan dasar bela negara tersebut kiranya akan semakin menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia.
“Kepada jajaran TNI-Polri mari kita bangun satu kesatuan pertahanan negara yang sekuat-kuatnya demi mencapai tujuan nasional yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” tuturnya
Lebih lanjut Ia mengatakan, dengan mengikuti pelatihan tersebut merupakan wujud sikap mahasiswa dalam rangka keikutsertaan membela negara.
“Apapun profesi kita adalah sumbangsih bagi negara sepanjang kita bisa berbuat baik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mampu memposisikan masyarakat untuk bela negara,” ungkapnya.
Dalam sambutan Gubernur tersebut juga disampaikan tujuan dari pelatihan bela negara yang diharapkan dapat meredam isu-isu radikalisme serta kekerasan.
“Jadi melalui pelatihan bela negara ini diharapkan mahasiswa bisa meredam isu-isu radikalisme dan kekerasan yang nanti akan berdampak luas bagi rekan-rekan mahasiswa apabila tidak dicegah dan disaring dengan pembinaan-pembinaan kebelanegaraan,” pungkasnya
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kalsel, Adi Santoso mengatakan sebagaimana yang sudah dijadwalkan, pelatihan tersebut diikuti oleh 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalsel baik negeri maupun swasta dan berlangsung selama 12 hari mulai tanggal 25 September-6 Oktober 2019. MC Kalsel/scw