Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor menutup secara resmi Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2019 Provinsi Kalimantan Selatan di depan area perkantoran Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Sabtu (21/9/2019).
Penutupan pekan kerja nyata ditandai dengan pelepasan festival budaya nusantara yang diikuti 35 suku se-Indonesia.
Dalam sambutannya Sahbirin mengatakan karnaval hari ini mencerminkan kebhinnekaan bangsa, masyarakat Indonesia yang kita tahu berbagai macam suku bangsa, agama, ini sama-sama melakukan kegiatan karnaval yang menyajikan khas-khas budaya dari seluruh Indonesia.
“Tadi ada kita lihat dari Kalimantan sampai Jawa, Papua, Sumatera, Sulawesi dan lain sebagainya. Ini sangat positif sekali dan sangat memberi semangat kepada kita untuk sama-sama menjaga, memelihara, NKRI yang hari ini adalah bukti bahwa kita ini adalah sebuah bangsa yang besar,” katanya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar seperti yang dikatakan Presiden, dan kita harus rawat dan jaga kesatuan bangsa.
Selain itu, bagi saya pekan kerja nyata revolusi mental sangat berdampak dalam kemajuan pariwisata Kalsel.
Karena siapapun yang datang dalam kegiatan hari ini pasti berkunjung ke pariwisata religius maupun wisata belanja. “Saya dengar banyak yang ke Martapura ke toko Kalimantan untuk membeli kerajinan tangan. Kalau tidak bisa beli intan, belilah permata seperti gelang,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan makna puisi yang berjudul Kerawang Bekasi karya Chairil Anwar adalah menggambarkan betapa negeri ini diperjuangkan oleh para pahlawan.
“Kalau kita berdebat yang tidak jelas di negeri maka mereka menangis karena mereka mengharapkan kita bersatu padu membangun bangsa Indonesia yang sejahtera,” tukasnya.
Dikesempatan yang sama Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel, Adi Santoso mengatakan gerakan revolusi mental yang ke-3 Kalsel telah dilaksanakan sebaik-baiknya dari seluruh rangkaian baik aksi nyata dari semua gugus tugas yang ada di gerakan nasional revolusi mental sampai dengan rangkaian hari puncak.
“Kami seluruh panitia daerah telah bekerja dengan maksimal semua lini kegiatan sudah kami laksanakan dengan sebaik-baiknya dan seluruh insan media bisa menilai apakah pelaksnaaan seluruh rangkaian pekan kerja nyata gerakan revolusi mental di Kalsel sesuai dengan harapan semua pihak,” Ujarnya.
Untuk itu, tujuan dari pelaksana karnaval rangkaian budaya ingin menunjukan kepada publik bahwa Indonesia punya ragam budaya, adat istiadat, agama, dan kepercayaan yang dapat hidup mesra berdampingan.
“Ini adalah suatu hal yang sangat baik untuk kita tunjukan kepada publik bahwa Indonesia itu bhinneka tetapi tetap satu Indonesia,” Pungkasnya. MC Kalsel/tgh