Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan menggelar Sosialisasi Sertifikasi Pustakawan Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa ( 17/9/2019). Kegiatan yang diikuti 50 pustakawan tersebut diantaranya dihadiri oleh Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan dan Sekretaris Dispersip Kalsel.
Kepala Pusat Pengembangan Pustakawan, Opong Sumiati mengatakan saat ini pemerintah mendorong sertifikasi agar semua profesi yang ada di Indonesia, termasuk pustakawan benar-benar memiliki kompetensi di bidangnya.
“Pemerintah sangat mendorong sertifikasi untuk menggalakkan semua profesi yang ada di indonesia supaya bisa bersertifikasi,” ujarnya.
Selain itu, mengingat persaingan saat ini terbuka lebar yakni jabatan tertentu boleh diduduki oleh tenaga asing yang artinya tidak hanya Warga Negara Indonesia bisa bekerja di luar, tetapi pekerja asing juga bisa bekerja di Indonesia, Sumiati berharap semua pustakawan yang hadir bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan baik agar bisa meningkatkan kompetensinya.
“Sekarang arahnya semua jasa profesi harus tersertifikasi, semoga para pustakawan bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik, kita juga perlu berhati-hati karena saat ini jabatan tertentu boleh di duduki oleh tenaga asing artinya tidak hanya Warga Negara Indonesia bisa bekerja di luar Indonesia tapi pekerja asing juga bisa bekerja di Indonesia,”tuturnya.
Lebih jauh Sumiati mengatakan jika daya saing itu tidak hanya lokal, tetapi bisa regional bahkan internasional, karena tahun depan dengan adanya World Trade Organization (WTO) 130 negara membuka diri tidak hanya barang yang bisa di ekspor impor, tetapi jasa profesi juga bisa karena sudah dilegalkan oleh negara.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Dispersip Kalsel, M. Ramadhan mengatakan kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat baca seiring dengan meningkatnya kompetensi pustakawan yang dapat menjadi motor penggerak dalam memberikan motivasi.
Menurut Ramadhan saat ini Kalsel memiliki 75 pustakawan dimana 2 diantaranya telah lulus sertifikasi dan diharapkan mampu menjadi motor penggerak. Lanjut, menurutnya sosialisasi yang diikuti 50 pustakawan tersebut sekaligus menghidupkan kembali Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) se-Kalsel.
“Bulan depan kita akan melakukan ujian sertifikasi terhadap pustakawan di Kalimantan selatan yang dalam 2,5 tahun ini sudah bergerak dan bersemangat,” terangnya.
Ramadhan berharap sosialisasi tersebut dapat menjamin terpilihnya pustakawan yang memenuhi standard kompetensi, dan mendorong peningkatan pendidikan bagi profesi pustakawan. MC Kalsel/scw