Angka kemiskinan Kalimantan Selatan berada jauh dibawah rata-rata angka kemiskinan nasional. Saat ini, persentase kemiskinan Kalsel berkisar di angka 4 persen, sementara nasional ada dikisaran 9 persen. Dengan demikian, angka kemiskinan Kalsel merupakan yang paling rendah di regional Kalimantan.
Capaian ini tidak lepas dari program mengatasi kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalsel melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Perindustrian Kalsel, Mahyuni mewakili Gubernur Kalsel pada Bimbingan Teknis UP2K, di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Rabu (7/8/2019).
“Saya mengapresiasi atas kerja-kerja yang konsisten dari TP-PKK dalam mensejahterakan keluarga, khususnya melalui program UP2K yang dikembangkan di desa-desa”.
Ditambahkan Mahyuni, dalam perjalanannya UP2K di Kalsel berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi UP2K Kenanga Kelurahan Birayang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang mendapatkan penghargaan Pakarti Madya I UP2K-PKK.
“Prestasi UP2K Kenanga kiranya mendorong UP2K yang lain untuk bekerja secara lebih maksimal. Lakukan terobosan-terobosan yang mendorong peningkatan pendapatan keluarga. Salah satunya dengan membangun kerjasama dengan pengusaha di Kalsel, terutama dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalsel” sambungnya.
Sementara Ketua TP-PKK Kalsel, yang diwakili Wakil Ketua Pokja 4 TP-PKK Kalsel, Rismawati menjelaskan melalui Bimtek UP2K ini diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas kader PKK Kabupaten/Kota untuk meningkatkan pendapatan keluarga di daerah-daerah.
“Kader-kader PKK dapat memaksimalkan potensi daerahnya melalui UP2K untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. PKK Kabupaten harus melakukan pembinaan yang berkelanjutan ke kecamatan dan desa-desa dalam rangka pengembangan UP2K ini” pungkasnya. MC Kalsel/Jml