Selama Bulan Februari 2019 nilai eskpor melalui pelabuhan di Kalimantan Selatan mencapai US$599,31 juta atau naik 11,49 persen bila dibandingkan ekspor Bulan Januari 2019 yang mencapai US$683,12 juta.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kalsel, Fachri Ubadiyah pada jumpa perss di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (1/4/2019).
Fachri mengatakan kelompok barang yang menjadi penyumbang ekspor terbesar Kalsel Bulan Februari 2019 adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$521,10 juta, diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$69,93 juta yang mengalami penurunan sebesar 15,71 persen, kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) senilai US$2,90 juta yang juga turun sebanyak 4,91 persen.
“Adapun negara utama tujuan ekspor Kalimantan Selatan Bulan Februari 2019 yakni Tiongkok dengan nilai US$142,97 juta, India dengan nilai US$136,03 juta, dan Jepang dengan nilai US$102,58 juta” kata Fachri.
Lebih jauh Fachri mengatakan, nilai impor Kalimantan Selatan pada Bulan Februari 2019 mencapai sebesar US$170,82 juta atau naik sebesar 73,03 persen dibanding impor Bulan Januari 2019 yang mencapai US$98,72 juta.
“Komoditi utama impor Kalsel Bulan Februari 2019 terdiri dari kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$98,33 juta, kelompok mesin-mesin / pesawat (HS 84) senilai US$46,67 juta, kelompok mesin / peralatan listrik (HS 85) senilai US$9,03 juta.
Negara utama pemasok produk impor Kalimantan Selatan pada Bulan Februari 2019 adalah Singapura dengan nilai US$ 70,26 juta, Malaysia dengan nilai US$29,79 juta, dan Korea Selatan dengan nilai US$29,24 juta, Jepang dengan nilai US$24,31 juta serta Tiongkok dengan nilai US$6,57 juta. MC Kalsel/Scw