Kalsel Targetkan Peramajaan Sawit Seluar 4.516 Hektar

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Abdul Haris menyampaikan sambutan pada acara
Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun Sumber Dana Dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Tingkat Provinsi Kalsel di Hotel Grand Dafam, Banjarbaru Senin (1/4/2019) . MC Kalsel/tgh

Banjarbaru – Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Perkebunan dan Pertenakan Provinsi Kalsel menggelar acara Sosialisasi peremajaan kelapa sawit Pekebun sumber dana dari badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit (BPDP-KS) Tingkat Provinsi Kalsel di Hotel Grand Dafam, Banjarbaru Senin (1/4/2019).

Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, H. Abdul Haris mengatakan secara nasional target peremajaan kelapa sawit pekebun tahun 2019 seluas 200.000 hektare. Sedangkan untuk provinsi Kalimantan Selatan telah ditargetkan sebanyak 4.516 hektare. Dialokasikan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Tanah bumbu Kotabaru dan Tanah laut.

Oleh karena itu untuk mencapai target tersebut tentu harus didukung dan disukseskan pelaksanaan di lapangan. “Mengingat pada tahun 2018 lalu Kalsel yang menargetkan 2.090 hektar, sedangkan yang bisa mendapatkan rekomtek hanya 144,74 hektar perlu kerja keras dan kerja sama yang baik untuk mendukung prosesnya,” kata haris

Menurutnya, sebagai gambaran selama ini upaya pengembangan kelapa sawit dilakukan melalui program pola inti rakyat perkebunan, koperasi kredit primer anggota, dan program revitalisasi perkebunan. Dilaksanakan melalui program inti dan plasma program ini berakhir pada tahun 2017.

“Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan saat ini luasnya mencapai 404.231 hektare. Terdiri dari perusahaan besar swasta seluas 311.670 hektar, perkebunan rakyat 86.822 hektar, dan perkebunan besar negara seluas 5.739 hektar,” jelasnya

Sementara it  dari sisi produksi, sebesar 1.325.365 ton dan produktivitas CPO 3.288 kg per hektar. Sedangkan produktivitas intisawit mencapai 896,6 kg per hektare pertahun. “Angka ini masih kurang dari produktivitas normal yang mencapai 3 sampai 4 ton CPO per hektare per tahun,” ungkapnya

Selanjutnya ia mengatakan terkait dukungan pengembangan kelapa sawit melalui kebijakan tersebut di antaranya adalah replanting (peremajaan) tanaman kelapa sawit serta kegiatan peremajaan dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh aspek dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit milik pekebun masyarakat.

“Ada beberapa permasalahan yang ada pada tanaman kelapa sawit kita saat ini yaitu masih rendahnya produktivitas masih terjadinya penggunaan benih yang tidak unggul dan kondisi tanaman yang sudah tua,” tuturnya

Terkait peluang, yakni melalui program peremajaan kelapa sawit pekebun melalui pendanaan dari badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit (BPDPKS).

“Kalimantan Selatan dengan target peremajaan kelapa sawit yang seluas kurang lebih 4.500 hektar di tahun 2019 ini mendapat kesempatan untuk melakukan peremajaan kelapa sawit melalui pendanaan BPDPKS. lokasi peremajaan terbesar di Kabupaten Kotabaru seluas 1309 hektar, Kabupaten Tanah bumbu 1529 hektar dan tanah laut 1678 hektar. Sedangkan untuk tanaman kelapa sawit yang diremajakan adalah kebun masyarakat yang masih menggunakan benih tidak unggul,” pungkasnya

Dikesempatannya Ketua Panitia isnaniah mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kesiapan dan penyamaan persepsi pelaksanaan peremajaan kelapa sawit pekebun dalam kerangka pendanaan BPDPKS tahun 2019.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 60 orang yang terdiri beberapa unsur yaitu BPDP-KS, Kepolisisan daerah Kalsel, Kejaksaaan, perkumpulan penangkar Kalsel, BI, Bank Kalsel, Bank BNI 46, Kadis yang membidangan perkebunan Kabupaten/Kota se Kalsel dan kegiatan ini berlangsung selama dua haru terhitung dari tanggal 1 sampai dengan 2 april 2019. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan