Kalsel Mengalami Inflasi Sebesar 0,11 Persen

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statristik Provinsi Kalimantan Selatan Fachri Ubadiyah pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/11). MC Kalsel/tgh

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen/inflasi, pada Bulan Oktober 2018, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,11 persen. Laju inflasi kalender tahun 2018 (Oktober 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 1,72 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 2,54 persen.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statristik Provinsi Kalimantan Selatan Fachri Ubadiyah pada acara jumpa pers di Aula BPS Kalsel, Banjarbaru, Kamis (1/11). mengatakan Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain bensin, undang basah,daging ayam ras, ikan asin telang dan emas perhiasan.

“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deplasi tertinggi antara lain: telur ayam ras, semangka, bawang merah, ikan layak atau benggol dan minuman ringan. ” kata Diyah.

Ia juga menambahkan di Kota Banjarmasin pada kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi bulan Oktober terjadi pada kelompok transpotasi, komunikasi dan jasa keuangansebesar 0,61 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok da tembakau sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sedangsebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,08 persen.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi yaitu telur ayam, semangka, bawang merah, ikan laying/benggol, minuman ringan.

Di tempat yang sama Fachri juga mengatakan bahwa di Kota Tanjung, pada Bulan Oktober 2018 mengalami Inflasi sebesar 0,20 persen. Laju inflasi kalender Tahun 2018 ( Oktober 2018 terhadap Desember 2017 ) terjadi inflasi sebesar 2,14 persen dan laju inflasi “year on year” adalah 4,19 persen.

“Dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi bulan Oktober terjadi pada kelompok transpotasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,81 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,46 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen, kelompok sedang sebesar 0,14 persen, kelompok pendidikan ,rekreasi,dan olah raga sebesar 0,09 persen kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen.“ imbuhnya.

Sedangkan Komoditas yang dominan penahan inflasi yaitu bawang merah, telur ayam ras, tomat sayur, cabai rawit dan buncis.

“Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 66kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di kota palu sebesar 2,27 persen, dan ternedah di kota cilegon sebesar 0,01 persen dan 16 kota mengalami deflasi tertinggi dikota Bengkulu sebesar 0,74 persen, terendah kota tangerang sebesar 0,01 persen. “ tandasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan