Sebagai bentuk protes terhadap pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ribuan umat muslim di Banjarmasin, Jumat (26/10) menggelar aksi damai.
Massa bergerak dari Masjid Sabilal Muhtadin menuju perempatan Jembatan Merdeka, tepatnya di persimpangan Gedung KNPI Provinsi Kalimantan Selatan dan Masjid Sabilal Muhtadin.
Massa dengan semangat yang sama membela kalimat tauhid itu, mengecam tindakan pembakaran bendera tersebut. Untuk itu, atas nama umat Islam, massa mendesak agar pelaku pembakaran diproses secara hukum.
Koordinator Lapangan Aksi Bela Tauhid, Abdul Hasan menuturkan pihaknya mengutuk atas terjadinya pembakaran bendera kalimat tauhid di Kota Garut, Jawa Barat yang dilakukan oleh oknun organisasi Banser.
Padahal, menurut Hasan, kalimat tauhid adalah kalimat suci bagi Umat Islam.
“Dengan kalimat tauhid, kita (umat Islam) hidup, dengan kalimat tauhid kita (umat Islam) mati dan dengan kalimat tauhid kita (umat Islam) masuk surga,” kata Abdul Hasan ditengah orasinya.
Pihaknya mendesak penegak hukum agar mengusut tuntas terhadap oknum pembakaran kalimat tauhid, hingga ke meja hijau.
Hasan mengharapkan kasus pembakaran kalimat tauhid jangan sampai digiring kemana-mana serta tetap fokus terhadap oknum pembakaran kalimat tauhid. Ia berkata kalimat tauhid sah saja ditulis dikain manapun atau dikertas mana pun.
Ia menegaskan ihwal aksi bela tauhid merupakan aksi yang murni membela aqidah Islam dan tidak ada kepentingan lain, apalagi berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2019 mendatang. “Ini murni membela agama, tidak ada kepentingan lain,” tegas Abdul Hasan.
Semula massa ingin mendatangi kantor Kepolisian Daerah Kalsel. Namun tidak jadi, karena Kapolda Kalsel Irjen Polisi Yazid Fanani lebih dahulu mendatangi massa ditempat aksi berlangsung di Jalan Merdeka Samping Mesjid Raya Sabilal Muhtadin.
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Yazid Fanani mengimbau umat muslim saling menjaga kondusifitas Provinsi Kalimantan Selatan. Ia mengungkapkan kasus ini sudah ditangani oleh Polda Jawa Barat.
“Karena kejadiannya bukan di Banua, maka nanti pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada para pihak berwenang,” ungkapnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing dan jangan sampai kasus ini menimbulkan konflik. MC Kalsel/rmd