Real Estate Indonesia (REI) Expo ke 14 Tahun 2018 dan Pemeran Properti Terbesar dan Terlengkap Di Kalsel telah resmi dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel Heriansyah di Dutamall Banjarmasin, Rabu (26/9).
Gubernur Provinsi Kalsel yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel Heriansyah mengharapkan dengan adanya REI Expo 2018 Kalsel bisa percepat penyerapan perumahan yang dibutuhkan masyarakat di Kalsel.
“Perumahan yang layak merupakan hak hidup layak semua orang jadi harapnya ada harga khusus untuk percepat penyerapan masyarakat,” ucapnya.
Dikesempatanya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Kalsel, Royzani Sjachril mengatakan bahwa akan menargetkan penghasilan penjualan properti mencapai Rp 60 miliar selama lima hari digelar terhitung dari tanggal 26 September sampai 30 september 2018.
“Terget ini meningkat dari realisasi penghasilan penjualan selama REI Expo ke 13 tahun sebelumnya sebesar Rp 60 miliar,” ucap Royzani.
Sementara itu REI Ekpo ke 14 tahun 2018 ini diisi 57 stabd dari 51 peserta yang mengikuti pameran property terbesar dan termegah di Kalsel.
Sedangkan dari total peserta ada 40 perusahaan pengembang property dan 7 perbankan serta sisanya stakeholder lainnya pendukung industryi properti di Kalsel.
Selanjutnya Royzni menjelaskan selama digelar para peserta memberikan barbagai penawaran promosi mulai dari diskon hingga puluhan juta dan hadiah langsung dari pengembang hingga keringanan bunga dan perpanjangan tenor dari perbankan penyedia KPR.
“Oleh sebab itu REI Kalsel berkomitmen untuk tidak hanya bangun properti untuk dukung kesejahteraan masyarakat tapi juga untuk terus ditingkatkan dan tetap menjadi organisasi yang professional,” jelasnya.
Menurutnya penyelenggaraan REI Ekpo 2018 ini merupakan upaya DPD REI Kalsel bantu pemerintah tekan jumlah backlog yang rata – rata mencapai angka 15 ribu setiap tahunnya.
Ia menyakini majunya sektor properti juga menjadi pertumbuhan ekonomi disuatu daerah. “Sektor properti ini berkaitan dengan setidaknya 23 sektor usaha lainnya termasuk dari industri bahan baku perumahan, supplier, tenaga kerja dan yang lainnya karena itu dampaknya sangat besar bagi ekonomi,” tandasnya. MC Kalsel/tgh