Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menganggarkan dana bantuan bencana di Lombok Nusa Tenggara Barat sebesar 1 Miliar Rupiah.
Hal ini disampaikan Sekda Provinsi Kalimantan Selatan H. Harris Makkie saat melepas relawan kemanusian dari Dinas Kehutanan, Taruna Tanggap Bencana (Taruna) Dinas Sosial Provinsi Kalsel dan bantuan tanggap darurat yang berasal dari dinas-dinas di lingkungan pemerintah daerah setempat, Sabtu, (25/08/2018).
“Tim dikirim sebanyak 12 orang, 5 dari dishut 7 Tagana yang akan bergabung bersama tim Tagana dan organisasi lain. Rencananya mereka akan berangkat pada Minggu (26/8) besok dari Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin,” tuturnya.
pengiriman bantuan tanggap darurat dan tim kemanusiaan ini, tambah Harris merupakan pengiriman tahap 2 setelah pengiriman beberapa waktu lalu.
“Gempa dahsyat yang terjadi di Lombok, 5 Agustus lalu dan gempa susulan merupakan bencana yang harus menjadi perhatian kita semua. Kita harus memberikan suport agar warga Lombok dapat bangkit kembali,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan, bantuan tanggap darurat dan tim kemanusiaan ini guna membantu pemulihan pascabencana gempa bumi yang terjadi baru-baru ini di Lombok, NTB.
Misi kemanusiaan ini merupakan bagian kepedulian Dishut Kalsel terhadap kejadian bencana alam yang terjadi di Lombok. Rencananya, tim ini akan berada di lokasi bencana selama 10 hari, atau menyesuaikan dengan kebutuhan dan arahan dari kepala koordinator tim Pemprov Kalsel.
Terkait hal ini pula, Pemprov Kalsel menganggarkan dana bantuan bencana bagi korban gempa Lombok sebesar Rp1 miliar yang akan diambil dari dana APBD Perubahan mendatang.
Sementara nilai bantuan tanggap darurat yang disalurkan tahap 2 ini senilai Rp371 juta lebih. Bantuan ini seberat kurang lebih 8 ton yang dimuat dalam empat truk. Pemprov Kalsel masih membuka posko bantuan bagi instansi maupun masyarakat yang mau menyalurkan bantuan untuk korban gempa Lombok hingga akhir Agustus mendatang. MC Kalsel/rmd