Saat ini era industri di tanah air tengah memasuki era milenial atau ekonomi rakyat milenial,ekonomi raykat milenial ini sendiri identik dengan pelaku usaha mikro yang dilakukan oleh generasi milenial baik yang dijalankan secara perorangan atau berkelompok.
Demikian yang diutarakan Gubernur Kalimantan Selatan dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Hermansyah Manaf pada pembukaan Seminar Nasional Urgensi Ekonomi Rakyat Milenial di Aula Gawi Sabarataan, Banjarbaru, Senin (20/8).
Menurutnya, melalui ekonomi rakyat milenial, produk-produk lokal hendaknya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan media promosi melalui internet untuk meningkatkan kualitas pemasaran produk, disampaing perlunya upaya pembelajaran bagi pelaku usaha agar dapat meningkatkan kualitas produk yang dipasarkan.
“Konsep manajemen ekonomi rakyat milenial menjadi krusial dan harus diperhitungkan baik oleh pelaku usaha maupun pemerintah selaku pemangku kebijakan. Pemerintah Provinsi Kalsel sendiri telah mengembangkan sentra ekonomi melalui pendekatan one village one product, dengan konsentrasi sentra usaha pada sektor pertanian, perikanan dan kelautan, serta industri kecil” ujarnya.
Disamping itu, lanjutnya, Pemprov Kalsel turut melakukan penataan database dan memberikan fasilitas badan hukum koperasi bagi pelaku usaha mikro yang membentuk koperasi, serta telah menjalin kerjasama dengan pelaku UMKM untuk mendorong kemajuan usaha kecil di Kalsel.
“Besarnya potensi pelaku usaha ekonomi rakyat di Kalsel perlu mendapat perhatian serius, karena usaha ekonomi rakyat sebagai salah satu pilar ketahanan ekonomi bangsa. Berdasarkan sensus ekonomi tahun 2017 pertumbuhan usaha ekonomi rakyat, mikro, kecil dan menengah tumbuh dengan pesat” ungkapnya.
Gubernur juga mengungkapkan, tercatat jumlah usaha mikro, kecil dan menengah di Kalsel telah mencapai 471 ribu UKM yang mana angka ini mengalami peningkatan dibanding pada tahun 2006 yang hanya 390 ribu UKM, dengan jumlah pelaku usaha terbesar berada di kota Banjarmasin sebanyak 89 ribu UKM.
Adapun lapangan usaha terbesar didominasi oleh perdagangan besar dan eceran serta penyediaan akomodasi dan makan minum dengan masing-masing pelaku usaha sebanyak 228 ribu dan 83 ribu.
“Besarnya keberaadaan pelaku usaha ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk mengungkit pereknomian di Kalsel” pungkasnya. MC Kalsel/Jml