Sampai saat ini masih terjadi kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berbagai sektor lainnya antara Kalimantan dengan berbagai provinsi di Jawa.
“di Jawa rata-rata pertumbuhannya telah mencapai di atas 7 persen, sedangkan Kalimantan pada angka tiga persen ke bawah,Padahal potensi pertumbuhan ekonomi Kalimantan cukup besar, namun belum tergarap secara maksimal,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Rudy S Prawiradinata, pada acara “Road to Indonesia Development Forum (IDF) 2018” di Banjarmasin, Rabu (30/05).
Rudi menambahkan potensi-potensi tersebut yang harus terus digali dan ditumbuhan, antara lain dengan melalui diskusi publik untuk menjaring ide dan praktik, baik pembangunan yang sesuai dengan karakteristik wilayah Indonesia Tengah dan kearifan lokalnya.
Menurut dia, kegiatan Indonesia Development Forum (IDF), sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan berbagai program ke depan, karena selain mendapatkan pengalaman kesuksesan dari daerah lain, juga bisa memetakan potensi yang bisa dikembangkan masing-masing daerah ke depannya.
Khusus Kalimantan tambah dia, kesenjangan terjadi, karena selama ini pertumbuhan ekonomi hanya tertumpu pada salah satu sektor, terutama pertambangan.
Sedangkan potensi lainnya, yang sebenarnya sangat besar, masih belum tergarap maksimal, seperti industri, pertanian, perikanan, pariwisata dan lainnya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dan dikembangkan, antara lain adalah peningkatan infrastruktur, seperti pembangunan jalan maupun jembatan, yang memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi di sekitar masyarakat.
Selain itu, juga pengembangkan teknologi informasi, misalnya IT di sektor perikanan. Melalui IT yang canggih, nelayan bisa menentukan koordinat lokasi ikan yang banyak, bagaimana pengelolaannya hingga pemasarannya. MC Kalsel/rmd