Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wilayah XIV Kalimantan Selatan menggelar konferensi wilayah XIV Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Kalimantan Selatan 2018 di Aula Mahligai Al-Qur’an Kabupaten Banjar, Sabtu (12/5).Konferensi ini sendiri diselenggarakan dengan agenda laporan pertanggungjawaban pengurusan, menyusun program kerja, serta pemilihan Ketua dan Pengurus lainya dengan memakai cara Nahdlatul Ulama yaitu musyawarah mufakat mendatang yang berlangsung dari tanggal 11-13 mei 2018. Setidaknya 169 peserta hadir pada konferensi tersebut. Peserta meliputi utusan 13 Pimpinan Anak Cabang se Kalimantan Selatan, Pimpinan Ranting (Desa) se Kalimantan Selatan.
Pada kegiatan yang bertema ‘Merawat Tradisi, Mengawal NKRI Mensejahterakan Negeri dan Banua’, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Kalimantan Selatan, Harunur rasyid menyampaikan bahwa “Pihaknya tidak menampik adanya situasi yang berpotensi mengancam persaudaraan kebangsaan yang ditimbulkan dari perasaan ketidakadilan di masa lalu dan perkembangan baru dari pesatnya teknologi informasi serta pengaruh dari dunia luar”.
“Tantangan ke depan sangat berat. Sangat berat karena menyangkut pertarungan ideologi umat Islam sendiri. Karena itu, pengurus PW GP Ansor harus kuat dan berbenah diri,” kata Harunur rasyid.
“Sikap intoleran, ujaran kebencian, dan fitnah adalah cermin dari defisitnya rasa saling percaya diantara sesama anak bangsa, terlebih, Provinsi Kalimantan Selatan memiliki masyarakat yang majemuk. Sehingga menurut Harunur rasyid, sangatlah penting untuk membangun tidak dalam aspek lahiriyah saja, akan tetapi aspek spiritualitas dan moralitas juga merupakan hal yang tidak kalah penting”.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat sekaligus yang membuka konferensi wilayah XIV Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Kalimantan Selatan H.Yaqut Cholil Qoumas. Pihaknya meminta kepada pemerintah agar pendidikan Budi Pekerti dan Wawasan Kebangsaan dapat diterapkan di sekolah-sekolah sebagai penguatan Cinta Tanah air (Hubul Wathon).
“Sebagai generasi muda NU, Ansor harus semangat dan gerakannya harus bisa menjadi teladan bagi para pemuda bangsa, Ansor harus jadi pemersatu, Ansor harus berbakti untuk Indonesia. beliau menekankan kepada para peserta untuk selalu menghidupkan karakter kepemudaan di setiap gerak. Serta mengutamakan kebersamaan dan keutuhan rakyat dalam kemajemukan dalam bingkai NKRI.ujar H.Yaqut Cholil Qoumas.
lebih jauh H.Yaqut Cholil Qoumas mengharapkan agar GP ansor kedepanya akan lebih baik, lebih masif dalam organisasi, selalu cinta damai dan ikut melindung NKRI. Sebuah organisasi tanpa kader akan lost generasion karena Ansor adalah masa depannya NU, sebab estafet kemenangan NU berada di Ansor. (Scw)