Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menilai jumlah kecelakaan kerja di Provinsi Kalsel dalam kurun waktu 5 tahun terus mengalami penurunan. Adapun jumlah kecelakaan kerja pada tahun ini sebanyak 241 kasus, menurun dari 2016 dengan jumlah 243 kasus dan 2015 dengan jumlah 252 kasus.
Hal tersebut ia katakan saat memimpin Upacara Kesadaran Nasional di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Senin (19/3).
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini menyampaikan informasi seputar penyelenggaraan pemerintahan, khususnya terkait peringatan hari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tingkat Provinsi Kalsel tahun 2018.
Adapun pada peringatan K3 tahun ini,merupakan tahun keempat periode kedua dalam mewujudkan kemandirian masyarakat indonesia berbudaya K3 tahun 2020, mengambil tema ” melalui budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kita bentuk bangsa yang berkarakter”.
“Mudah-mudahan, budaya K3 dan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS diperusahaan bisa dilaksanakan secara lebih baik lagi,” katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, baik di tingkat nasional maupun Provinsi, selalu dilaksanakan penilaian zero accident award dan penilaian perusahaan dalam penerapan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan Hiv/Aids ditempat kerja.
Berdasarkan penilaian terhadap perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen K3 dan zero accident, serta perusahaan yang menerapkan program pencegahan Hiv/Aids terus meningkat.
Hasil penilaian tahun 2017, sebanyak 7 perusahaan telah menerapkan manajemen K3 dan nihil kecelakaan kerja, serta 14 perusahaan yang telah melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan Hiv/Aids.
Pada kesempatan tersebut, Ia mengucapkan terima kasih kepada pimpinan perusahaan dan pekerja yang telah meminimalkan kecelakaan kerja di perusahaannya.
Serta sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah Provinsi Kalsel, diserahkan penghargaan terhadap 75 perusahaan yang tidak mengalami kecelakaan kerja atau zero accident, dan 14 perusahaan yang menerapkan pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan Hiv/Aids.
Apel kesadaran nasional yang diselenggarakan setiap bulan ini harus di maknai sebagai pemacu semangat sebagai abdi negara. Apel yang nemiliki nilai yang sangat luhur untuk mengingatkan kita sebagai abdi masyarakat, yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. MC Kalsel/rmd