Upaya untuk mendorong hadirnya tenaga terampil di bidang kontruksi sejak dini di Banua terus dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Banjarmasin.
Salah satu bentuk terobosannya adalah dengan menggelar kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK bersama 13 SMKN yang ada di Banua melalui Program Uji Coba Pelaksana Program Link and Match Bidang Konstruksi hasil kerja sama Ditjen Bina Konstruksi dan Ditjen Dikdasmen, Selasa (13/3) di Aula SMKN 5 Banjarmasin.
“Uji kompetensi keahlian ini bertujuan untuk memberikan para siswa bekal berupa sertifikat kompetensi yang diakui dan bisa mereka pakai saat terjun ke dunia kerja. Dengan begitu tentunya mereka bukan hanya dipandang sebagai lulusan SMK biasa, tapi merupakan tenaga terampil bersertifikasi,” jelas Humas SMKN 5 Banjarmasin Kasianto.
Untuk kegiatan kali ini sendiri terkhusus siswa SMKN 5 Banjarmasin, ada kurang lebih sekitar 164 siswa yang mengikuti kegiatan sertifikasi dengan rincian 105 siswa berasal dari jurusan kontruksi bangunan dan 59 berasal dari jurusan teknik gambar.
“Semuanya adalah siswa kelas 3 yang sebentar lagi akan lulus. Makanya agar mereka semua ini bisa terserap optimal di dunia kerja maka kita bekali dengan sertifikasi kompetensi,” tegasnya.
Kedepannya Kasianto menargetkan, akan lebih banyak lagi kegiatan sertifikasi keahlian seperti ini bisa dilakukan pihaknya. Kalau perlu tidak hanya terbatas pada jurusan kontruksi saja, namun juga pada jurusan lainnya yang ada di SMKN 5 Banjarmasin.
“Untuk di SMKN 5 Banjarmasin memang baru ada dua jurusan yang bisa menerbitkan sertifikasi keahlian, yakni kontruksi dan otomotif. Kedepan tentunya harus kita perbanyak lagi agar kompetensi keahlian yang dimiliki para siswa merata untuk semua jurusan,” tambahnya.
Sementara itu, hadirnya sertifikasi keahlian mulai ditingkatkan SMK sangat diapresiasi oleh Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) Kalsel, Subhan Syarief.
Ia pun berharap terobosan ini dapat berdampak positif dalam mendorong lahirnya banyak tenaga lokal terampil dan berkompeten pada sektor jasa kontruksi. Hal itu mengingat saat ini jumlah tenaga lokal terampil yang berkompetensi masih sangat minim di Kalsel.
“Padahal kebutuhannya sangat besar di Kalsel seiring gencarnya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah sekarang ini. Jadi tentu tenaga terampilnya wajib kita persiapkan agar tidak diambil alih oleh tenaga terampil dari luar,” katanya.
Di lain pihak, Asisten II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel Hermansyah berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi salah satu cara dalam mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Kalsel yang mandiri, maju dan terdepan.
“Kami tentu sangat menyambut baik kegiatan semacam ini, karena dapat menjadi salah satu cara mempersiapkan SDM lokal berkualitas sejak ini agar mereka lebih siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” pungkasnya. MC Kalsel/rmd