Jaminan itu disampaikan Kabaharkam Polri Moechgiyarto, saat melakukan kunjungan kerja ke Polda Kalimantan Selatan, pada Senin (5/3). Kepada wartawan, Moechgiyarto memastikan, Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak termasuk dalam peta rawan konflik, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 ini. Apalagi hanya ada 4 Kabupaten, yang akan menggelar Pilkada serentak Juni mendatang. Meski begitu, Polda Kalsel tetap diminta mempersiapkan personilnya, untuk pengamanan Pemilihan Ligeslatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019. Mengingat pada Agustus mendatang, proses pendaftaran Calon Legislatif sudah dimulai.
Menanggapi hal ini, Polda Kalimantan Selatan pun menggelar simulasi persiapan pengamanan Pilkada 2018, di lapangan tengah markasnya di jalan S Parman Banjarmasin, pada Senin siang (5/3). Usai simulasi, Kapolda Rahmat Mulyana mengatakan, setiap Polres di Kalimantan Selatan sudah mempersiapkan 2/3 kekuatan personilnya, untuk mensukseskan Pilkada 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019. Meski diakui, dari 4 Kabupaten yang akan menggelar Pilkada Juni nanti, hanya Kabupaten Tabalong yang terbilang rawan. Mengingat saat ini suhu politik di Kabupaten Tabalong tersebut meningkat, menyusul adanya ketidakpuasan terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat.
Sementara itu, simulasi pengamanan Pilkada yang digelar Polda Kalimantan Selatan, melibatkan seluruh satuan tugas yang ada. Bahkan satuan anjing Polisi K-9 turut pula dilibatkan, untuk menangani aksi kericuhan. Beragam peralatan pengamanan canggih yang kini dimiliki Polda Kalsel, juga diperlihatkan selama kegiatan berlangsung.(RIW/RDM)