Bulan Oktober 2017 di Kota Banjarmasin terjadi deflasi sebesar 0,40 persen, dengan laju inflasi kalender Oktober 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 2,99 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 3,96 persen.
“Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain angkutan udara, ikan gabus, telur ayam ras, bawang merah, dan ikan tongkol” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada press release bulanan BPS, Banjarbaru, Rabu (1/11).
Sedangkan untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain kue basah, mie kering instant, daging ayam ras, minyak goreng, dan labu merah.
Menurutnya, deflasi di Kota Banjarmasin Oktober 2017 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,29 persen.
Lebih jauh Diah mengatakan, Bulan Oktober 2017 Kota Tanjung turut mengalami deflasi sebesar 0,74 persen, dengan laju inflasi kalender Oktober 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 0,38 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 3,96 persen.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain kacang panjang, jeruk, kangkung, daging ayam ras, dan bawang merah. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara tarif puskesmas, bayam, ikan gabus, sawi hijau, dan asam.
“Bulan Oktober 2017, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin, dan Kota Tanjung mengalami deflasi 0,42 persen, dengan laju inflasi kalender tahun 2017 sebesar 2,81 persen, dan laju inflasi ‘yaer on year’ sebesar 3,91 persen” pungkasnya. MC Kalsel/Jml