Sabtu, (28/10) pagi, untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 89 dan Bulan Bahasa dan Sastra 2017, Balai Bahasa Kalimantan Selatan melaksanakan kegiatan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) sebagai upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia dan membangkitkan rasa nasionalisme serta diharapkan mampu meningkatkan apresiasi terhadap bahasa Indonesia sehingga kian memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
Acara ini bukan hanya diisi dengan agenda ceremonial saja, yang berlangsung di samping Balai Kota Banjarbaru, namun peserta yang terdiri dari berbagai kalangan mulai pegawai Balai Bahasa kalsel sendiri, pegiat sastra hingga kalangan pemerintahan, dan pelajar turun langsung ke Lapangan seputar Dr. Murjani Banjarbaru untuk membagikan bingkisan yang bertuliskan stiker, pin, pulpen yang bertema Cinta Bahasa Indonesia. Bagi-bagi bingkisan ini juga tak hanya digelar di Lapangan Dr. Murjani peserta menyebar ke Taman Van Der Pijl, Jalan Panglima Batur, dan Jalan Ahmad Yani kilometer 34.
Kepada Abdi Persada FM, Kasubbag TU Balai Bahasa Kalsel Syamsuddin menyampaikan pihaknya terus menggelorakan untuk selalu menggunakan Bahasa Indonesia dimanapun, hal ini untuk menghidupkan kecintaan masyarakat Kalsel terhadap Bahasa negaranya sendiri. Saat ini pihaknya menurut Syamsudin, lebih memperhatikan tiga penggunaan Bahasa Indonesia yang banyak di pakai, yakni, di media massa, ruang publik dan media luar ruang.
Diakui Syamsuddin, Gerakan Cinta Bahasa Indonesia di Kalimantan Selatan masih menghadapi banyak kendala. Ironisnya terkadang datang dari pemerintah atau pengusaha daerah sendiri. Misalnya masih ada pemasangan spanduk imbauan atau promosi yang karena ingin dibilang keren memakai bahasa asing. Atau even-even lokal yang tajuknya menggunakan Bahasa Inggris.
Pada kesempatan tersebut, Walikota Banjarbaru yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Ir.Muhammad Rustam, hadir dan membuka acara Gerakan Cinta Bahasa Indonesia tersebut secara resmi. (RDM)