FORNAS KE IV, UNIK DAN SATU SATUNYA DI INDONESIA

Kontingen 22 Provinsi Fornas ke – 4 berkumpul di sungai Martapura menggunakan kelotok siring Menara Pandang Banjarmasin, pada Minggu (22/10).

Itulah yang dikatakan Hayono Isman, ketua Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), saat menghadiri upacara pembukaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke IV di siring Menara Pandang Banjarmasin, pada Minggu (22/10).  Kenapa unik?  Karena pada pembukaan Fornas kali ini, para peserta dari 22 Provinsi dikumpulkan di tengah sungai Martapura menggunakan puluhan kelotok.  Ini adalah pertama kalinya pembukaan sebuah even olahraga nasional, dibuka dengan cara mengumpulkan kontingen di tengah sungai.  Menurut Hayono, cara pembukaan seperti ini cocok bagi Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin yang memiliki julukan kota seribu sungai.  Fornas tahun ini akan sangat berkesan bagi para peserta, dan menjadi pendorong bagi Provinsi lainnya di Indonesia untuk menjaga kelestarian sungai dan kehidupannya, seperti yang dilakukan Kalimantan Selatan.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor juga sangat bangga, bahwa Kalimantan Selatan kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah even olahraga bertaraf nasional seperti Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas).  Apalagi upacara pembukaannya dilakukan dengan cara yang unik, yakni melibatkan puluhan kelotok untuk membawa para peserta dari 22 Provinsi ke tengah sungai Martapura, sambil menghadap panggung utama di siring Menara Pandang Banjarmasin.  Gubernur berharap, tak hanya momen upacara pembukaannya saja yang akan diingat oleh para peserta, tetapi juga seluruh olahraga tradisional yang dilombakan pada festival kali ini, semakin dikenal oleh masyarakat.  Khususnya kalangan generasi muda, yang saat ini lebih akrab dengan gadget dibanding permainan tradisional.  Padahal olahraga atau permainan tradisional ini merupakan warisan leluhur, yang harus dilestarikan.

Fornas ke IV sudah digelar sejak Jum’at 20 – 22 Oktober 2017.  Tercatat 22 Provinsi mengirimkan kontingennya, pada 30 cabang olahraga. Yakni dari ujung barat Indonesia – Nangroe Aceh Darussalam, hingga ujung timur Indonesia – Papua.  Sedangkan olahraga tradisional yang dilombakan, diantaranya panco, bakiak, sumpit, ketapel dan silat tradisional.  (RIW/RDM)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan