September 2017 Kalsel Mengalami Inflasi Sebesar 0,05 %

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel, Diah Utami (Tengah) menyampaikan perkembangan Indeks Harga Konsumen atau Inflasi pada acara jumpa pers di Aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Senin (2/10). MC Kalsel/Scw

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan merilis perkembangan indeks harga konsumen / inflasi, pada bulan September 2017, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,11%. Laju inflasi kalender tahun 2017 (September  2017 terhadap Desember 2016) sebesar 3,41% dan laju inflasi “year on year” adalah 4,10%.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada acara jumpa pers di Aula BPS Prov. Kalsel, Banjarbaru, Senin (4/9) menjelaskan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, daging ayam kampung, sabun mandi cair, angkutan udara.

“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, semangka, air conditioner (AC), bawang merah, telur ayam ras.“ kata Diah.

Di tambahkannya Inflasi di Kota Banjarmasin bulan September 2017 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan air, listrik, bulan September 2017 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,32%, kelompok sandang sebesar 1,30%, kelompok kesehatan sebesar 0,50%, kelompok pendidikan dan olahraga sebesar 0,06%, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan  sebesar 0,13%, dua kelompok mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,49%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02%.

Pada kesempatan tersebut  Kepala Badan Pusat Statistik juga menyampaikan bahwa di Kota Tanjung pada bulan Juli 2017 mengalami deflasi sebesar 0,62%. Laju inflasi kalender tahun 2017 (September  2017 terhadap Desember 2016) terjadi inflasi sebesar 1,14% dan laju inflasi ” year on year” adalah 2,94%.

“Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain, daging ayam ras, bayam, bawang putih dan ikan gabus” imbuhnya.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain, beras, jeruk, bahan bakar rumah tangga, mobil, emas perhiasan.

“Pada bulan Agustus 2017 Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,05%, dengan laju inflasi kalender tahun 2017 mengalami inflasi sebesar 3,24%, dan laju inflasi “year on year” adalah 4,01%” tandasnya. MCKalsel/Scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan