Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel, Diah Utami mengatakan survei harga produsen gabah selama bulan September 2017 dilakukan dilakukan di 10 Kabupaten meliputi Tanah Laut,Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu, dan Balangan, berdasarkan komposisinya,jumlah observasi harga gabah didominasi Gabah Kering Panen (GKP) Sebanyak 50 Observasi, pada acara jumpa pers di Aula BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (2/10).
Di bulan September 2017 harga terendah tingkat petani sebesar Rp 4.000,00 per kg dengan varietas Cihirang terjadi di Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin. Harga tertinggi mencapai Rp 6.909,00 per kg terdapat di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut dengan varietas siam puntal.
“Dibandingkan bulan sebelumnya, rata – rata harga gabah kualitas Gabah Kering panen (GPK) di tingkat petani turun 3,03 persen, dari Rp 4.910,73 per Kg di bulan Agustus 2017 menjadi Rp 4.761,85 per Kg di bulan September 2017, dimana transaksi yang terjadi lebih banyak pada varitas unggul lokal. Begitu juga harga Gabah di tingkat penggilingan turun 3,03 persen dari Rp 5.015,24 per kg di bulan Agustus 2017 menjadi Rp 4.863,16 per kg di bulan September 2017,” ucapnya.
Secara umum, komponen mutu gabah selama bulan September 2017 cenderung fluktuatif. Rata–rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/kotoran gabah kualitas GKP bulan September 2017 masing–masing sebesar 14,54 persen dan 3,60 persen. MC Kalsel/Scw