MENSOS : MARI WUJUDKAN INDONESIA BEBAS PASUNG

Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa sedang berbincang dengan Penyandang Disabilitas Mental di Panti Bina Laras Budi Luhur, Banjarbaru, Jumat (15/9).

Tekad Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas pasung 2019 semakin kencang. Berbagai upaya terus dilaksanakan Kementerian Sosial untuk mewujudkan hal tersebut.

Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengakui masih banyak masyakat yang melakukan pemasungan kepada keluarga mereka yang mengalami gangguan jiwa. Hal ini tentunya menjadi tugas bersama antara pemerintah dan seluruh stakeholder.

“Data Kemensos menunjukan sebanyak 1.345 orang masih mengalami pemasungan pada ini. Ini merupakan PR kita bersama untuk menyelesaikannya,” tegas Mensos di Panti Bina Laras Budi Luhur, Banjarbaru, Kalsel, Jumat (15/9).

Mensos mengaku telah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan masyarakat untuk terus menekan angka pemasungan di Indonesia seperti BPJS, Kepolisian, Kemendagri dan Kemenkes. Kemensos sendiri melalui Satuan Bakti Pekerja Sosial (Saktipeksos) yang terus melakukan penjangkauan terhadap warga yang dipasung.

“Saktipeksos nanti yang akan mendeteksi penderita psikotik,” katanya.

Kemensos juga telah membuat program elektronik pasung (e-pasung) yang diharapkan bisa mempermudah masyarakat dalam pelaporan dan penyelesaian masalah pemasungan.

Khofifah menambahkan untuk memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas mental atau gangguan jiwa. “Kita telah mendirikan rumah antara yaitu tempat rehab sebagai persiapan bagi mereka yang mengalami disabilitas mental untuk bisa kembali ke masyarakat setelah mereka sembuh,” tambah Khofifah.

Data Kementerian Sosial tahun 2017 menyebutkan sebanyak 4.786 orang mengalami disabilitas mental. Sebanyak 1.345 orang mengalami pemasungan. (RDM)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan