Ketua Panitia Penyelenggara, Hamdani Fauzi mengatakan seminar ini juga merupakan rangkaian agenda seminar tahunan yang di selenggarakan oleh Masyarakat Silvikultur Indonesia (MASSI) yang di barengi dengan kongres MASSI dalam rangka meningkatkan peran silvikulturis agar semakin nyata dalam mendukung kebijakan pengelolaan hutan secara nasional.
“Kegiatan ini bertujuan mempublikasikan hasil penelitian, pemikiran, dan pengalaman yang berkaitan dengan silvikultur dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan produksi hutan lestari” ucap Ketua Panitia Penyelenggara, Hamdani Fauzi pada acara Seminar Nasional Silvikultur V dan Kongres Masyarakat Silvikultur Indonesia IV di Hotel Novotel, Banjarbaru, Rabu (23/8).
Menurutnya, peningkatan produktivitas hutan dapat di lakukan dengan teknik yang menerapkan prinsip – prinsip penting dalam pengelolaan hutan.
“Sesuai dengan asas kelestarian hasil yang mendasari pengelolaan hutan, maka pemilihan sistem silvikultur memerlukan pertimbangan yang seksama mencakup keadaan/tipe hutan, sifat silvik, struktur, komposisi, tanah, topografi, pengetahuan profesional rimbawan dan keberadaan masyarakat sekitar hutan” tuturnya.
Saat ini hampir semua tipe hutan mengalami kerusakan oleh berbagai macam faktor yang terus berlangsung yang mengancam keberadaan hasil hutan dan ke anekaragaman hayati.
“Hutan tropika basah di Indonesia terdiri dari berbagai tipe hutan antara lain hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hutan bakau, hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan kerangas dan hutan pantai” jelasnya.
Diharapkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak untuk menanggulangi permasalahan – permasalahan hutan dan lahan dapat di berikan dalam rangka sinergitas pengelolaan hutan. MC Kalsel/Ar