500 peserta ikuti Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan Goes to Campus yang dilaksanakan oleh Kementerian Parawisata Republik Indonesia di G’Sign Hotel Banjarmasin. Peserta terdiri dari siswa dan mahasiswa, perwakilan dari sekolah dan kampus yang ada di Banjarmasin.
Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan tersebut dilaksanakan hanya sehari yang diisi dengan tiga paparan dari Dinas Pariwisata Kalsel dan Kementerian Pariwisata RI, Kamis (3/8).
Paparan pertama, Kebijakan Pengembangan Pariwisata Daerah dibawakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Heriansyah, paparan kedua, Kebijakan Pengembangan SDM Pariwisata dibawakan oleh Pudir 1 Bidang Akademik Politeknik Pariwisata Makassar, Muhammad Arifin dan paparan ketiga, Pelayanan Prima dan Sapta Pesona dibawakan oleh Maning Director Hospitality Point / Anggota PHRI / Praktisi Pariwisata, Aristo R. Wany.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, H. Abdul Haris mengapresiasi adanya kegiatan seperti ini, sebab melalui pelatihan seperti ini secara tidak langsung dapat membantu dalam hal pengembangan pariwisata yang ada di Kalsel.
Melalui kegiatan ini pula, Haris berharap nantinya dapat dilakukan evaluasi di sekolah-sekolah maupun di kampus-kampus yang telah mengikuti pelatihan dasar tersebut.
“Kami mengapresiasi kegiatan seperti ini, tentu nantinya kita harapkan akan diadakan evaluasi dari hasil yang dilakukan, evaluasi ini dilakukan melalui perwakilan dari sekolah, sampai sejauh mana mereka melakukan hal-hal positif untuk perkembangan pariwisata daerah di dalam kegiatannya sehari-hari,” ucap Haris usai membuka Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan tersebut.
Haris juga berharap agar nantinya, para pelajar yang mengikuti Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan ini bisa menjadi pelaku yang mempromosikan potensi wisata, “Kita berharap para peserta ini dapat menjadi agen-agen atau informan-informan tentang potensi wisata yang kita miliki lewat media sosial.
Menyikapi kesiapan masyarakat akan program pembangunan pariwisata Kalimantan Selatan, Haris sampaikan pentingnya peran masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan pariwisata. Sebab dengan keramahan masyarakan juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
“Diperlukan keramahan dari masyarakat kita untuk menerima perubahan pembangunan pariwisata, tentu harus menjaga kultur kita yang agamis, memiliki kesantunan dan sebagainya, itu yang harus kita bina untuk menerima perubahan ketika pariwisata kita berkembang maju pesat,” tambah Haris.
Terkait dengan simbol pariwisata “Kenali Negerimu Cintai Negerimu”, Pemateri paparan kedua, Muhammad Arifin menyampaikan gagasan simbol pariwisata tersebut kepada peserta. Peserta yang terdiri dari kalangan pemuda ini diharapkan dapat lebih sadar sebagai ujung tombak untuk perkembangan pariwisata.
“Mahasiswa dan pelajar, generasi muda inilah yang nantinya diharapkan menjadi ujung tombak perkembangan pariwisata di Kalsel,” sambung Arifin.
Pemuda ini diajak mengikuti kegiatan seperti ini agar mereka sadar bahwa untuk mengembangkan pariwisata daerah itu dimulai dari diri sendiri atau keluarga sendiri, “sebelum kita mengajak orang untuk berwisata, kita sendiri harusnya lebih dulu berwisata. Hal ini juga bisa dipahami bahwah di dalam keluarga, sang anak memiliki potensi selaku penggerak untuk mengajak berwisata,” ucap Arifin. Mc Kalsel / Fuz