Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Rudiantara mengajak Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) untuk mencegah masuknya paham radikalisme terorisme ke Indonesia.
Hal ini diutarakannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Orari tahun 2017 di Golden Tulip Hotel Banjarmasin, Jum’at (7/7) malam.
Rudi mengatakan, isu paham radikalisme ini bukan hanya isu nasional, tetapi juga internasional, misalnya saja di Filipina yang saat ini sedang bergejolak melawan terorisme tepatnya di Kota Marawi, selatan Filipina.
Menkominfo juga meminta untuk memperkuat wilayah perbatasan atau wilayah terluar Indonesia sebagai benteng atau penangkal terdepan dalam mencegah masuknya paham radikalisme.
“Anggota Orari yang berdekatan dengan wilayah perbatasan seletan Filipina seperti di Sulawesi Utara (Sulut) bisa berperan banyak untuk mencegah masuknya paham radikalisme ke Indonesia, dengan memberikan informasi kepada masyarakat dan juga pemerintah” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Orari Pusat H. Abidin HH menyatakan kesiapannya atas permintaan Menkominfo untuk mencegah masuknya paham radikalisme di wilayah perbatasan Indonesia.
“Anggota Orari yang berada di perbatasan sudah memperhatikan hal tersebut dari jauh hari, apapun masalah yang berhadapan dengan masyarakat merupakan tugas pokok Orari sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Daerah dan Pusat,“ tuturnya. MC Kalsel/Jml