Bulan Juni 2017 di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,33 persen, dengan laju inflasi kumulatif Juni 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 2,77 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 4,23 persen.
“Adapun komoditas pendorong dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain tarif listrik, angkutan udara, ikan bakar, roti manis, dan mie” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan, Diah Utami pada jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Banjarbaru, Senin (3/7).
Sedangkan untuk komoditas penahan inflasi di Kota Banjarmasin dengan andil deflasi tertinggi antara lain bawang putih, cabai rawit, televisi berwarna, beras, dan mie kering instant.
Menurutnya, dari 7 kelompok pengeluaran di Kota Banjarmasin, lima diantaranya mengalami kenaikan indeks harga konsumen yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,78 persen, kelompok air, perumahan, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,64 persen, kelompok sandang sebesar 2,56 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,44 persen, serta kelompok komunikasi, transport, dan jasa keuangan sebesar 2,00 persen.
“Sementara itu dua kelompok lainnya mengalami penurunan indeks harga konsumen yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,44 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,66 persen” ungkapnya.
Lebih jauh Diah mengatakan, bulan Juni 2017 Kota Tanjung turut mengalami inflasi sebesar 1,33 persen, dengan laju inflasi kumulatif Juni 2017 terhadap Desember 2016 sebesar 1,79 persen dan laju inflasi “year on year” sebesar 3,69 persen.
Untuk komoditas pendorong di Kota Tanjung dengan andil inflasi tertinggi antara lain bawang merah, kacang panjang, mobil, tarif listrik, dan sawi hijau. Sedangkan komoditas penahan dengan andil deflasi tertinggi antara lain bawang putih, daging ayam ras, ikan layang/benggol, ikan gabus, serta daun paku/pakis.
“Bulan Juni 2017, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin, dan Kota Tanjung mengalami inflasi sebesar 0,96 persen, dengan laju kumulatif tahun 2017 sebesar 2,71 persen, dan laju inflasi ‘year on year’ sebesar 4,20 persen” pungkasnya. MC Kalsel/Jml