Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Banjarbaru pada Kamis, (18/5) mengadakan Dialog Kebangsaan yang di laksanakan di Aula Gawi Sabarataan Banjarbaru dengan mengangkat tema “Memantapkan jiwa nasionalisme pemuda sebagai perekat persatuan bangsa “.
Acara dialog yang di isi oleh dua orang narasumber yang berasal dari Wakil Ketua MPR RI dan Kepala Biro Sarana Prasarana Ekonomi Kalimantan Selatan. Dan dihadiri oleh beberapa undangan yang berhadir seperti Anggota DPR RI, Kepala Kajaksaan Tinggi Banjarbaru, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarbaru, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, serta Organisasi Kepemudaan (OKP) Kota Banjarbaru.
Pada acara dialog yang berlangsung, Zulkifli selaku narasumber dari Kepala Biro Sarana Prasarana Ekonomi Kalimantan Selatan menanggapi tentang potensi-potensi perpecahan bangsa ketika kesepakatan sudah terjadi oleh bangsa Indonesia maka bangsa Indonesia tetap bersatu karna itu merupakan kesepakatan seluruh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu yang tertanam di 36 butir-butir pancasila dan tidak membedakan suku, ras, serta agama. Dan perekat bangsa kita selama ini adalah Pancasila.
Mahyudin pun tidak ketinggalan untuk memberikan tanggapan pada dialog tersebut jika menilik sejarah kebelakang, sejarah mencatat bahwa seluruh elemen yang beragam di Indonesia sejak era kerajaan-kerajaan berkuasa di Nusantara, bersepakat bersatu untuk lepas dari penjajahan Belanda, maka lahirlah Indonesia dan Pancasila sebagai perekat seluruh perbedaan yang ada. Seperti G-30 PKI yang mencoba merubah ideologi pancasila, Indonesia merupakan Negara Pancasila yang sudah tercantum di UUD.
Mahyudin juga mengatakan bahwa Indonesia juga merupakan Negara yang potensial dan berada di garis Equator sehingga Indonesia memiliki banyak keuntungan, beliau juga mengatakan kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya bangga sebagai bangsa indonesa dan jangan sampai mengkhinati jasa ara pahlawan.
Mahyudin juga berpesan hentikan dari sekarang menghina, memfitnah, mengadu domba, memanas-manasi karna Negara Indonesia memilki harga yang sangat mahal. Seperti yang di ucapkan Bung Karno “Berdikari” Berdiri di kaki sendiri.
Mahyudin juga berharap agar masyarakat, terutama generasi muda pintar dan bijak ketika menerima ajakan dan provokasi-provokasi yang menimbulkan perpecahan. MC Kalsel/ Scw