Jalan-jalan ke Museum Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan

Menanamkan rasa mencintai sejarah serta adat istiadat kepada anak (Scw)

Rekreasi bukan hanya di tempat keramaian saja melainkan ada tempat yang berbau edukasi. Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru bisa dijadikan alternative membawa anak untuk jalan-jalan dan mengenalkan lebih dekat sejarah serta mengetahui peninggalan sisa-sisa zaman dahulu. Seperti yang dilakukan oleh salah satu sekolah dasar dari kabupaten Hulu Sungai Utara, Sabtu (11/3) yang membawa anak didiknya untuk mengenal sejarah daerah Kalimantan Selatan lebih dekat.

Dengan memasuki museum Lambung Mangkurat, para pengunjung serasa dibawa ke masalalu, yaitu masa sebelum Kalimantan Selatan berubah menjadi sebuah Provinsi. Museum ini dapat memberikan pemahaman kepada pengunjung tentang perkembangan masyarakat Banjar dari zaman purba,yakni ketika masih menggunakan perkakas dari batu, hingga perkembangan kerajaan-kerajaan yang pernah ada dan berpengaruh di Kalimantan Selatan. Melihat Genta Kencana (tempat raja beristirahat) misalnya, pengunjung akan mengetahui bagaimana peradaban yang dibangun masyarakat Banjar saat itu. Beberapa benda yang ada di dalam museum itu antara lain :

1.      AL- QURAN Tulisan tangan SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

Berbentuk gambaran persegi panjang dengan penjelasan  bahwa Al- Qur’an ini dilengkapi catatan yang berisi cara penulisan tangan kitab Al- Qur’an yang indah. Tidak diketahui tahun peninggalannya, namun Al- Qur’an tulisan tangan ini berasal dari daerah Banjarmasin (Kal-Sel) dengan nama pemiliknya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

2.      REPLIKA CANDI HINDU.

Yaitu sebuah replika candi hindu, dengan penjelasan bahwa candi tersebut dibangun oleh Pangeran Surnayata pada masa kerajaan. Tahun peninggalannya sekitar abad ke- 14 dan berasal dari Negara Dipa.

3.      PENINGGALAN PRASEJARAH

Berbentuk sebuah gambar dengan penjelasannya yaitu bahwa gambar tersebut menunjukan berkembangnya kebudayaan pada zaman PALEOLITIKUM. Tidak diketahui tahun peninggalanya. Gambar peninggalan prasejarah ini berasal dari daerah Kalsel. Tidak diketahui nama pemiliknya dan gambar peninggalan prasejarah ini digunakan untuk memperkenalkan dan memperlihatkan peninggalan prasejarah tersebut.

4.      PUSAKA KERAJAAN.

Berbentuk sebuah benda yaitu replika payung kerajaan Banjar. Penjelasanya adalah mengesankan kebesaran. Tidak diketahui tahun peninggalanya. Replika payung kerajaan banjar berasal dari daerah wilayah Kalsel. Tidak di ketahui nama pemiliknya. Replika payung kerajaan Banjar tersebut digunakan untuk memperkenalkan suatu kebesaran.

5.      PENYERANGAN TERHADAP TAMBANG BATU BARA

Berbentuk sebuah gambar, dengan penjelasannya yaitu peristiwa penyerangan pasukan Banua Ampar terhadap tambang batubara. Tahun
peninggalanya/digunakan yaitu pada tahun 1859-1865. Gambar tersebut berasal dari wilayah Kalsel dan digunakan untuk memperkenalkan suatu penyerangan terhadap tambang batubara.

6.      UKIRAN KAYU

Berbentuk benda yaitu sebuah kayu. Penjelasanya adalah sebuah benda-benda ukiran yang banyak mengandung arti symbol/perlambangan melalui ragam hias tanaman, geometri, serta kaligrafi dikenal dengan sebutan seni ukir bini. Tidak diketahui tahun peninggalannya, ukiran kayu tersebut berasal dari daerah Banjarmasin. Nama pemilik ukiran kayu tersebut adalah Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Ukiran kayu tersebut digunakan untuk sebuah hiasan.

7.      PALAMINAN.
Berbentuk sebuah pelaminan. Penjelasanya adalah pelaminan tersebut merupakan tempat pengantin Banjar bersanding yang dihiasi
oleh berbagai motif tradisional. Tidak diketahui tahun peninggalannya, pelaminan tersebut berasal dari daerah Banjar. Tidak di ketahui nama
pemiliknya. Palaminan tersebut digunakan untuk tempat pengantin bersanding. MC Kalsel/Scw

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan