Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel Harymurthy Gunawan mengatakan, kenaikan harga batubara disertai kenaikan volume ekspor menjadi penopang kenaikan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.
“Momentum kenaikan harga batubara dan kinerja sektor pertambangan tidak dapat diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Harymurthy di Banjarmasin, Rabu (8/2).
Harymurthy menyampaikan, momentum kenaikan harga batubara hanya sesaat, bukan karena meningkatnya permintaan tetapi cadangan yang terbatas, sehingga tidak menjamin pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Sementara itu, The Paris Agreement, yang terdiri dari 75 negara di dunia, telah menyepakati untuk mengurangi polusi yang berasal dari karbon. “Negera-negara tersebut lebih memilih sumber-sumber energi terbaru dibandingkan sumber energi fosil sejalan dengan kampanye pelestarian lingkungan,” ujarnya. (Dha)