Banjarmasin, Petani karet Kalsel dapat angin segar terkait harga bahan dasar perlahan mengalami kenaikan, hal ini diungkapkan oleh Kabid Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Dinas Perdagangan Prov. Kalsel, Gusti Yasni Iqbal, Senin (16/1).
Kenaikan harga karet ini imbas dari menggeliatnya ekspor karet keluar negeri dalam 2 bulan terakhir.“Iya dalam beberapa bulan ini ekspor karet ke luar negeri seperti China, India, Spanyol, Italya, Korsel dan sebagian ke Singapura mengalami peningkatakan,” ujar Iqbal.
Iqbal juga menyebut kenaikan harga ini dikarenakan meningkatnya harga jual karet di luar negeri.Dikatakannya, saat ini harga jual karet di luar negeri adalah USS 2 dolar perkilogram.Sedangkan sebelumnya menurut Iqbal kisaran hargahanya di USS 1,2 dolar perkilogram.
“Waktu harga mahal-mahalnya dulu pada tahun 2009 USS 4 dolar perkilogram.Ini sekarang trennya menunjukan perbaikan,” tuturnya.
Tren kenaikan harga karet ini dimulai sejak bulan September 2016 hingga Januari 2017.Iqbal menambahkan, untuk tahun 2016 hingga bulan November jumlah ekspor karet adalah 80.500 ton dengan nilai USS 128 juta dolar. Memang, akunya, jika dibanding tahun 2015 mengalami penurunans ekitar 20 persen.
“2015 jumlah ekspor karet kita adalah 89 ribu ton denga nnilai USS 132 juta dolar. Meski begitu trennya sejak Agustus mulai ada kenaikan .Awal-awal tahun 2016 harga perkilogramnya hanya USS 1,2 dolar, ini sudah membaik,” utaranya.
Oleh karena itu, Iqbal optimis pada tahun 2017 ini angka ekspor akan semakin meningkat. Bahkan Ia memperkirakan kenaikannya ekspor karet di 2017 ini dikisaran 10 persen. “Memang permasalahan karet di Indonesia kan karena bergantung dengan pasar dunia.Karena kita tidak mempunyai pabrik-pabrik pengolah karet sehingga tergantung permintaan pasar dunia.Jika permintaan kurang maka harga juga turun,” tuturnya.McKalsel / Fuz