Dalam rangka mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam hal ini Dinas Sosial Provinsi Kalsel melaksanakan pelatihan Kebencanaan berbasis Masyarakat, yaitu Pemantapan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Muda.
Plt Kepala Dinas Sosial Prov Kalsel Muhammadun melalui Sekretaris Dinsos Prov Kalsel, Murjani pada pembukaan kegiatan tersebut mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda dan dampak psikologis yang dapat menghambat pembangunan nasional.
“Baru saja kita menyelesaikan tugas kita dalam penanganan bencana di musim kemarau yaitu kebakaran hutan dan lahan juga penanganan kekeringan yang terjadi di beberapa Kabupaten dan Kota dengan operasi kemanusiaan berupa bantuan air bersih dan air minum siap saji dengan total air bersih sebanyak 350 ribu liter air dengan jumlah kepala keluarga 7.000 lebih” kata Murjani, Banjarmasin, Jumat (1/12/2023).
Pemantapan TAGANA Muda merupakan suatu upaya untuk memberdayakan dan mendayagunakan generasi muda dalam berbagai aspek penanggulangan bencana, khususnya yang berbasis masyarakat, dan keberadaannya sudah sangat dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat, dengan kata lain bahwa TAGANA sebagai organisasi pelayan sosial atau pelayan kemanusiaan.
“Kalimantan Selatan memiliki kurang lebih 600 orang dari 1.200 sejak dibentuk pertama kali tahun 2004 lalu yang selalu siap siaga dalam menghadapi bencana yang terjadi, kalian akan mengawal Kawasan Siaga Bencana, Kampung Siaga Bencana, Lumbung Sosial,” ucap Murjani.
Adapun Di Kalsel telah dibentuk Kawasan Siaga Bencana (2 Kabupaten dan 19 Kecamatan), Kampung Siaga Bencana (22 KSB di 10 Kabupaten dan Kota), Lumbung Sosial (30 lokasi di 10 Kabupaten dan Kota).
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinsos Kalsel Rizdie Prima Surya mengatakan Maksud Kegiatan adalah menyiapkan tenaga-tenaga pemuda dari unsur masyarakat untuk menambah keterampilan dan kemampuan dibidang kebencanaan utamanya sebagai Relawan Sosial yang berasal dari masyarakat dalam penanggulangan bencana.
“Membantu masyarakat agar memahami kemampuan diri dan kondisi lingkungannya terutama yang berkaitan dengan kerawanan terhadap bencana,” ucap Rizdie.
Selain itu, juga membantu masyarakat agar menyadari bahwa keberadaan peristiwa dilingkungannya yang dapat menimbulkan bencana merupakan bagian tak terpisahkan dari lingkungan tersebut maupun dari kehidupan dan penghidupannya sehingga menumbuhkan sikap menerima dan memahami kenyataan ini.
Tujuan sendiri tersedianya tenaga-tenaga terampil di bidang Pendampingan Sosial bagi korban bencana alam maupun sosial dan Non alam di Kabupaten/Kota serta tertanganinya korban bencana dengan cepat, terarah, terpadu serta akuntabilitas.
“Peserta sebanyak 100 orang dari 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan serta Satuan Tugas Pramuka Peduli Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten/Kota merupakan daerah rawan bencana dan anggota Tagana sedikit dan luasnya jangkauan bencana yang cukup besar,” tambahnya.
Adapun rincian para peserta Tagana Muda kali ini yaitu Kota Banjarbaru 7 orang, Kabupaten Tapin 7 orang, Kabupaten HSS 7 orang, Kabupaten HST 7 orang, Kabupaten Balangan 7 orang, Kabupaten Tanah Bumbu 7 orang, Kabupaten Kotabaru 7 orang, Kabupaten HSU 7 orang, Kabupaten Tabalong 7 orang,Kabupaten Barito Kuala 7 orang, Kabupaten Banjar 7 orang, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Satgas Pramuka Peduli 6 orang, Kota Banjarmasin 4 orang dan Dinas Sosial Prov. Kalsel 6 orang. MC Kalsel/Rns