Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moch Ansari Saleh Banjarmasin berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang melalui program In House Training.
Direktur RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Among Wibowo mengatakan, program PPI merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi, baik pada pasien, keluarga, lingkungan maupun nakes, yang dalam pelayanan rumah sakit sangat rentan terkena infeksi karena bersinggungan langsung dengan pasien.
Dikatakan Among, pihaknya secara berkala terus melakukan evaluasi, diantaranya kepatuhan cuci tangan oleh nakes, penerapan enam langkah cuci tangan, dan lima momen cuci tangan.
“Sehingga, pencegahan kejadian infeksi dan angka infeksi di rumah sakit bisa dikendalikan. Hal ini tidak terlepas dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki,” kata Among, Banjarmasin, Selasa (5/7/2022).
Sementara itu, Ketua Komite PPI RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin, Syarif Hidayat menyampaikan, untuk keberhasilan pelaksanaan PPI di rumah sakit diperlukan karyawan yang kompeten dan terampil, serta memahami konsep dasar PPI.
“Kami secara proaktif meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan PPI bagi karyawan di RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin,” kata Syarif.
Syarif menjelaskan, PPI juga termasuk dalam program kegiatan akreditasi RSUD Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Tidak hanya itu, infeksi terkait pelayanan kesehatan merupakan masalah serius bagi rumah sakit karena menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien.
“Rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan Kesehatan, tidak hanya memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan pelayanan preventif dan promotif,” ungkap Syarif. MC Kalsel/Ar